Komik Indonesia Belum Mendapat Tempat Pembaca

Komik Indonesia: The Superheroes Return
Sumber :
  • komikindonesia.com

VIVAnews - Komik asal Indonesia selama ini masih belum mendapat tempat bagi pembaca di Tanah Air, karena keberadaannya terus terdesak dengan kehadiran komik terjemahan.

"Anda bisa lihat di toko-toko buku, mereka lebih banyak membaca komik terjemahan Jepang yang serinya sudah diterbitkan mencapai puluhan," kata Ketua Masyarakat Komik Indonesia (MKI), Rizqi R Mosmarth, dalam keterangannya di Jakarta, Senin malam 7 Februari 2011.

Melihat kondisi komik yang memprihatinkan tersebut, MKI terkait hari Komik dan Animasi Indonesia akan menyelenggarakan diskusi bertempat di Komik Cafe Epicentrum Walk Kuningan pada Sabtu, 12 Februari 2011.

Rizqi melalui MKI bersama dengan komunitas komik lainnya, akan mempertemukan antara komikus generasi lama dengan generasi baru untuk mencarikan solusi agar komik Indonesia kembali kepada masa kejayaannya pada era tahun 80-an.

Dia menambahkan, sepanjang pencipta komik Indonesia belum menjadikan sebagai pekerjaan utama dan hanya sebagai sambilan, tentunya sulit bagi komik Indonesia mengalahkan serbuan komik-komik asal Jepang.

Sementara itu, Direktur Paragraph Studio, Wahyu Sugianto menuturkan, iklim di Indonesia belum mendukung seorang pembuat komik mengandalkan hidupnya dari komik. Kondisi itu berbeda di luar negeri. "Apalagi, kalau mereka yang memiliki keahlian tersebut kemudian terjun ke perusahaan iklan. Sudah dipastikan tidak akan ada waktu lagi untuk membuat komik," ujar dia.

Dia menambahkan, kalau menengok era tahun 80-an, ketika itu komik banyak didominasi tokoh-tokoh persilatan seperti yang terkenal "Si Buta dari Gua Hantu" dibuat komikus terkenal Ganes TH, "Panji Tengkorak" oleh Hans Jaladara, dan sejumlah judul Indra Bayu, Runtuhnya Pualam Putih, Kelelawar, Puri Iblis, Runtuhnya Puri Iblis, Misteri Tertangkap Jin, Macan Putih, dan Sepasang Gelang Mustika oleh Jan Mintaraga.

Namun, seiring dengan berkembangnya media elektronik di Indonesia, saat televisi swasta menayangkan tokoh-tokoh dalam film Jepang, komik Indonesia mulai mengalami masa-masa surut sampai saat ini.

2 Pembunuh Sadis Kakek Renta di Garut Ditangkap, Apa Motifnya?

"Salah satu keberhasilan dari komik Jepang itu didukung dengan film dan barang dagangan (merchandise). Anda bisa lihat "Doraemon", "Naruto", dan "Inuyasa" yang sudah mendapat hati di kalangan generasi muda di Tanah Air," ujar Wahyu.

Wahyu melanjutan, peran pemerintah seperti di Malaysia sangat diharapkan kalangan komikus Indonesia. Apalagi Presiden Susilo Bambang Yudhoyono sangat mendorong berkembangnya industri kreatif.

Dia menunjuk komik Ipin dan Upin yang sebenarnya diciptakan orang Indonesia, tetapi karyanya dibeli pemerintah Malaysia dan saat ini sangat terkenal di luar negeri.

Selama ini, kalagan komikus Indonesia masih bingung. Mereka harus menginduk kepada Kementerian Kebudayaan dan Pariwisata, Kementerian Pendidikan Nasional, atau Kementerian Perindustrian.

Direktur Caravan, Chris Lie, salah satu pencipta komik di Amerika Serikat dengan judul "Return to Labyrin" mengatakan sebenarnya berkembangnya komik di Indonesia sangat tergantung kepada penghargaan terhadap karya-karya yang sudah diterbitkan.

Dia menuturkan, perkembangan komik di luar negeri seperti Amerika Serikat, Jepang, dan negara-negara lain sangat tergantung kepada perlindungan, pembinaan, serta distribusi, yang selama ini belum pernah didapat di Indonesia.

Chris mengakui, sepanjang penghargaan atas karya komik di Indonesia belum setara dengan luar negeri, maka yang terjadi produksi di Indonesa masih rendah seperti saat ini. Dia menunjuk Malaysia yang kini mampu memproduksi 100-200 ribu judul komik, sedangkan di Indonesia baru mencapai 3.000 sampai 6.000.

Hal ini terjadi karena kapasitas produksi Indonesia hanya 50 judul per tahun, sedangkan di negara-negara lain termasuk negara tetangga sudah mencapai 140 judul per bulan atau 1680 judul per tahun.

"Kalau dari segi kreativitas dan kemampuan komikus asal Indonesia tidak kalah disandingkan dengan luar negeri. Hanya, mereka selama ini tidak konsisten karena sibuk untuk bertahan hidup," ujar dia. (art)

Pelatih Timnas Indonesia, Shin Tae-yong

Kata Shin Tae-yong Usai Justin Hubner Tak Diizinkan Cerezo Osaka Gabung Timnas Indonesia U-23

Pelatih Timnas Indonesia U-23, Shin Tae-yong buka suara terkait gagal bergabungnya Justin Hubner ke dalam skuad yang akan melakoni laga playoff Olimpiade 2024.

img_title
VIVA.co.id
9 Mei 2024