Logo BBC

Game of Thrones Terakhir: Para Perempuan yang Ubah Sejarah Westeros

JANGAN DIPAKAI
JANGAN DIPAKAI
Sumber :
  • bbc

Terserah Anda mau bilang apa tentang alur ceritanya, tetapi tidak dapat disangkal bahwa musim kedelapan dan terakhir Game of Thrones adalah milik para perempuan Westeros.

Memang ada masalah besar dengan jalannya cerita para karakter, tapi kini jelas bahwa saat-saat terakhir Game of Thrones adalah tentang para pemeran wanita yang dinamis.

Dari Daenerys Targaryen ke Lyanna Mormont, para perempuan menempati panggung utama sementara para lelaki duduk di kursi belakang.

Tapi pada akhirnya semua harus berakhir, tapi Game of Thrones Season 8 episode 6, atau episode terakhir acara ini sudah ditayangkan Minggu malam di AS, atau Senin pagi 20 Mei di Indonesia.

Sambil mengucapkan selamat tinggal pada Game of Thrones, mari kita melihat kembali momen-momen bersejarah para perempuan yang mengubah sejarah Westeros.

Peringatan: Malam gelap dan penuh spoiler. Jika Anda belum menyaksikan hingga Season 8 Episode 5, sebaiknya Anda berpaling. Kalau tidak, baca terus. Tidak mengandung spoiler episode terakhir .

Long May She Reign (api dan darah)

Seperti kata pepatah: "Setiap kali Targaryen lahir, para dewa melemparkan koin ke udara dan dunia menahan napas untuk melihat hasilnya."

Para fans menggantungkan harapan besar bagi Daenerys Targaryen untuk membangun dan memulai tatanan dunia baru.

Tetapi setelah mengalami pengkhianatan dan berbagai kehilangan, sang ratu naga yang berduka pun berubah secara drastis.

Dia tidak membuang sedikit pun waktu ketika menghancurkan ibukota King`s Landing dengan api naga, meskipun kota itu sudah menyerah dan putus asa.

Reaksi penggemar terhadap pembunuhan yang dilakukan oleh Daenerys berkisar dari kemarahan hingga kekecewaan.

"Apa yang dia lakukan kepada warga sipil adalah [sama dengan] genosida dan kejahatan terhadap kemanusiaan," kata pengacara Lim Wei Jiet melalui Twitternya.

Penggemar lainnya berkata: "Daenerys tadinya adalah pembebas, tapi kini saya kecewa padanya."

Penulis Melissa Silverstein menyesalkan matinya perkembangan karakter Daenerys.

"Sepanjang seri dia bicara tentang visinya tentang kepemimpinan dan bagaimana dia ingin berbeda dari para laki-laki yang memimpin sebelum dia. Tapi semua itu diabaikan begitu saja ketika dia tiba-tiba berputar-putar dalam kegilaan dan menghancurkan King`s Landing."