Zerre: Pendekar Ufuk Timur, Film untuk Bangkitkan Gairah PON XX

Poster Film Zerre
Sumber :
  • Ig @zerrependekarufuktimur

VIVA – Film Tanah Air mulai bangkit. Salah satunya dilihat melalui film karya anak bangsa yang akan diputar di layar lebar dalam waktu dekat. Adalah Zerre: Pendekar Ufuk Timur karya sutradara R Jiwo Kusumo yang akan tayang diseluruh bioskop Indonesia pada 7 Oktober 2021.

Gandeng Animator Indonesia, 3 Hal Harus Diketahui dari Film Kingdom of the Planet of the Apes

Film itu diluncurkan, salah satunya untuk mengangkat gairah olahraga Nasional, karena bekerjasama dengan Panitia Besar (PB) PON XX Papua 2021.

"Kami melakukan riset terlebih dahulu dan cukup lama, sampai sebelum proses syuting. Kami menampilkan sebuah karya film dengan pesan moral yang sangat kuat dibidang olahraga," kata Jiwo saat ditemui baru-baru ini.

Film ‘Guru Tugas’ Tuai Kecaman di Madura, Polda Jatim Tangkap 3 Orang Konten Kreator

“ni adalah sejarah baru, karena sepanjang dilaksanakan Pekan Olahraga Nasional, baru kali pertama ini penyelenggaraan PON XX Papua 2021 yang memproduksi film layar lebar untuk mempromosikan dan memeriahkan penyelenggaraannya " sambung  Exececutive Producer, KP Sutrisno Sastroadiningrat.

Selain itu, menurut Jiwo, ada pesan moral yang diangkat dalam karya filmnya kali ini. Pesan moral yang diangkat Jiwo dalam film ini ialah perjuangan seorang lelaki bernama Zerre (diperankan oleh Yudas Alep Itlay).

Lee Do Hyun Menangkan Penghargaan Aktor Pendatang Baru Terbaik di Baeksang Arts Awards 2024

Ia adalah seorang putra Papua dengan talenta bela diri yang ingin menjadi bagian penting dalam tanah kelahirannya lewat PON XX Papua. Namun perjuangannya tak mudah. Ia harus berhadapan dengan sindikat kejahatan human trafficking dan narkoba dalam perjalanannya meraih mimpi tersebut.

"Kami ingin sekali generasi muda cinta akan olahraga, khususnya pencak silat seperti apa yang dilakukan oleh Zerre ini. Apalagi Papua adalah surganya Indonesia. Sudah seharusnya keindahan alam di sana diperlihatkan dalam sebuah karya perfilman," kata Yuanita Ardistia produser dari Kalachakra Multi Sinema.

Selain itu, film ini akan menampilkan keindahan alam Papua. Selama 25 hari menjalani proses syuting, Jiwo bersama tim produksi mengambil latar lima kota di Papua, yakni di Jayapura, Timika, Biak, Merauke, Wamena serta tempat wisata alam seperti Teluk Yotefa, Air Terjun Harapan, Bukit Buper Waena, dan Pantai Base G.

"Papua adalah kekayaan alam terbesar di Indonesia. Jarang sekali sineas kita mengangkat Papua dalam karyanya. Semoga saja, setelah ini Papua bisa menjadi target para sineas," kata R Jiwo Kusumo.

Salah satu bintang dalam film ini adalah Aditya Zoni. Adik dari Ammar Zoni itu memerankan tokoh antagonis bernama Dio.

"Saya senang banget dipercaya sama mas Jiwo meranin karakter Drio ini. Saya pertama kali merasakan jadi orang jahat. Ini film perdana saya dan perdana juga ke Papua. Pas ditawarin, saya tanpa pikir panjang menerimanya," kata Aditya.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya