Berkebun, Jadi Kegiatan Rara Sekar Selama Pandemi Corona

Rara Sekar
Sumber :
  • Instagram @rarasekar

VIVA – Penyanyi Rara Sekar terus menyibukkan diri di tengah pandemi virus corona. Mantan vokalis Banda Neira itu memilih memanfaatkan lahan yang ada untuk menghabiskan waktunya selama berada di rumah. Ia menanam di lahan yang tidak terlalu luas atau yang biasa dikenal dengan sebutan urban farming

Komitmen Jaga Ketahanan Pangan, Penggerak Urban Farming Kota Semarang Tuai Apresiasi

"Urban farming bisa menjadi pilihan untuk meningkatkan ketersediaan pangan di perkotaan," kata Rara Sekar dalam diskusi virtual akhir-akhir ini.

Banyak yang sydah mulai ditanam oleh Rara. Hal tersebut terbukti berhasil, tidak terlalu sulit dan yang terpenting hanya mengandalkan lahan yang ada di sekitar rumah.

Program BRInita Sulap Lahan Sempit Jadi Urban Farming yang Produktif

"Salah satu yang bisa dilakukan adalah dengan memanfaatkan ruang yang sempit di kota ini untuk budidaya tanaman, seperti sawi, cabai, bahkan kami juga menanam jagung," kata Rara.

Rara ikut mendukung gerakan yang diinisiasi dalam diskusi tersebut, yakni Buy 1 Get 1. Gerakan tersebut dimaksudkan untuk membantu terpenuhinya pangan kelompok rentan, mengurangi resiko kerawanan dan kelaparan serta menjadi solusi bagi petani di desa untuk mendapatkan pasar dan kepastian harga serta serapan produk.

Program BRInita Sukses Jadikan Kelurahan Padjajaran Bandung Jadi Percontohan Urban Farming

Baca juga: Rara Sekar, Eks Banda Neira Buat Petisi #KitaBersamaAnandaBadudu?

"Nantinya kelompok mampu membantu kelompok bawah dengan membeli pangan untuk keluarganya dan keluarga kelompok rentan. Aksi ini disebut sebagai sabilulungan: gotong royong sambung keperluan," kata Dr Hermanu Triwidodo, Ketua Tani Centre IPB yang ikut dalam diskusi virtual itu.

Nantinya para donatur akan membeli produk petanu berupa beras seharga Rp12 ribu per kilogram dengan pembelian minimal sebanyak 5 kilogram. Nantinya dari setiap pembeian, ada satu kilogram beras yang disumbangkan kepada yang membutuhkan. Mereka berharap gerakan ini mampu menginspirasi banyak orang.

"Nantinya, beras yang dipesan akan diantar ke donator. Sementara beras yang dibayar donator akan diantar ke keluarga kelompok rentan," kata Said Abdullah, koorninator nasional KRKP.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya