Youtuber Tuai Kontroversi, Ingin Berikan Anak Adopsi ke Keluarga Lain
- Instagram/myka stauffer
VIVA – Seorang Youtuber dengan subscriber lebih dari 700 ribu, Myka Stauffer belakangan menjadi perbincangan hangat karena keputusannya yang kontroversial. Ia dan suaminya mengungkap dalam sebuah video bahwa mereka memutuskan untuk menyerahkan putra angkat mereka ke keluarga lain.
Myka dan suaminya mengadopsi Huxley, seorang anak laki-laki berusia 4,5 tahun dari China pada Oktober 2017. Myka dan suaminya, James mengungkap kalau Huxley, yang didiagnosis autis setelah diadopsi, mengatakan kalau putra angkat mereka memiliki kebutuhkan spesial lebih banyak yang mereka tidak sadari dan mereka tidak pernah diberi tahu soal itu.
Keduanya masih terus memberikan kabar mengenai perkembangan Huxley hingga baru-baru ini. Mereka juga berencana untuk merayakan ulang tahun Huxley pekan depan.
"Bagi kami, sangat berat mendengar dari profesional medis, banyak masukan, dan hal-hal yang membuat sedih. Kami tidak pernah ingin berada dalams situasi ini. Kami sudah berusaha memenuhi kebutuhannya dan membantunya sebisa mungkin...kami benar-benar mencintainya," kata James dalam video seperti dikutip laman People.
Myka kemudian menambahkan, "Tidak ada satu menit pun di mana kami tidak berusaha sekuat tenaga dan aku rasa apa yang Jim ingin katakan adalah setelah pertimbangan berulang kali, evaluasi berulang kali, banyak profesional medis merasa kalau dia butuh pertolongan berbeda dan kebutuhan medisnya, dia butuh yang lebih."
Myka Stauffer mengungkap pada para pengikutnya bahwa ia resmi mengadopsi Huxley pada Oktober 2017 dalam sebuah foto yang diunggah ke Instagram. Foto itu memperlihatkan suaminya mendekap Huxley.
Myka merupakan seorang Youtuber yang banyak menceritakan tentang gaya hidup pribadinya. Selain itu, dia juga memiliki saluran Youtube lain yang banyak mengungkap kehidupan keluarganya.
Selain Huxley, Myka dan James Stauffer memiliki empat anak kandung, Onyx Trey 11 bulan, Radley 4 tahun, Jaka 6 tahun dan Nakova 8 tahun.
Menkes Ungkap Alasan Tingkat Stunting Indonesia Baru Turun 0,1 Persen
Menteri Kesehatan mengungkapkan alasan di balik angka prevalensi stunting di Indonesia baru turun 0,1 persen, dari 21,6 persen pada 2022 menjadi 21,5 persen pada 2023.
