- NME.com
VIVA – Ozzy Osbourne mengatakan bahwa ia merasa paling tenang saat mencoba membunuh sang istri, Sharon Osbourne pada insiden tahun 1989. Kala itu, ia mencoba membunuh Sharon karena berada dalam pengaruh narkoba.
Sharon mengungkapkan cerita kelam mengenai insiden tersebut dalam sebuah wawancara belum lama ini. Ia mengatakan, ia menyuruh tidur anak-anaknya, Kelly (35), Aimee (37) dan Jack (34) yang saat itu masih anak-anak, sebelum ia pergi ke kamar untuk membaca buku.
Kemudian, Ozzy Osbourne masuk ke kamar dan duduk di sofa yang berada di seberangnya. Menurut Sharon Osbourne, kala itu sang rock star benar-benar berbeda dan tak seperti suaminya.
"Dia berada di tahap di mana ia memiliki tatapan di matanya dan aku tak bisa mengenalinya, dan dia hanya mengatakan, 'Kami sudah memutuskan bahwa kau harus mati,'" ucapnya menirukan kalimat yang diucapkan sang suami kala itu, dikutip dari laman Aceshowbiz, Senin, 7 September 2020.
Sebelum Sharon sempat melindungi dirinya, Ozzy berdiri dari sofa dan menerjangnya, kemudian mencekik leher sang istri.
Meski melakukan hal keji, namun Sharon Osbourne mengatakan bahwa saat itu Ozzy Osborne sangat tenang. Ozzy kemudian menjatuhkan Sharon ke lantai sambil terus mencekiknya.
Sharon berusaha untuk melawan dan menyelamatkan nyawanya. Ia pun berhasil kabur dan memencet tombol darurat yang ada di kamar. Tak lama kemudian, polisi pun datang ke sana.
"Itu adalah saat di mana aku merasa paling tenang seumur hidupku. Aku hanya merasa damai. Tapi itu bukan pencapaian terbesarku," ucap Ozzy Osbourne.
Rocker Black Sabbath itu kemudian terbangun di penjara Amersham di Buckinghamshire, Inggris, keesokan harinya, dengan ingatan yang kabur. Ia diberi tahu polisi bahwa ia ditangkap karena percobaan pembunuhan.
Setelah itu, ia dikirim untuk melakukan perawatan selama enam bulan lamanya. Pasangan itu pun akhirnya bisa move on dari insiden traumatis tersebut. Kini Ozzy Osbourne dan Sharon Osbourne telah menikah selama 38 tahun.
Ada Penembakan, Area Kedubes Israel di Swedia Ditutup
Kedutaan Besar (Kedubes) Israel di Stockholm telah ditutup setelah terjadi penembakan pada Kamis, 16 Mei 2024, menurut laporan media lokal.
