- IG @princessyahrini
VIVA Showbiz – Aktor Verrell Bramasta kecopetan saat menghabiskan liburan akhir tahun di Jepang. Informasi itu disampaikan langsung oleh Verrell dalam unggahan di akun TikTok pribadinya. Tas milik Verrell dicuri oleh orang tak bertanggung jawab. Sementara, di dalam tas tersebut berisi barang-barang penting, seperti dompet, paspor, credit card, dan uang tunai.
“(Isinya) Dompet, passpor, credit card, semua segala macam bro, duit ada juga tapi duit gak banyak,” kata Verrell Bramasta dikutip VIVA, Sabtu, 31 Desember 2022. Yuk, scroll untuk cerita selengkapnya.
“Jadi tadi gue lagi foto-foto bareng. Lagi foto-foto, gue titip poch (tas) gue, isinya ada duit, dompet, yang terpenting ada passpor. Ditaro sama temen gue yang fotograper di pinggir, dia foto-foto. Kelar foto, udah gak ada tas gue, ilang,” tambah Verrell.
Natasha Wilona dan Verrell Bramasta
- Instagram @baramastavrl
Penyanyi Syahrini yang saat ini juga sedang berada di Jepang dengan sigap memberi pertolongan kepada temannya itu. Ia tampak mengirim pesan melalui Instagram. Syahrini mencoba menghubungkan Verrell dengan pihak Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) untuk Jepang.
Syahrini lantas memberi kontak pihak KBRI kepada Verrell. Ia meminta Verrell untuk menghubungi dan menjelaskan apa yang terjadi. Percakapan itu diunggah Verrell dalam Instagram Story, yang diunggah ulang oleh akun gosip @lambe_turah di Instagram.
"Let me call Pak Dubes. Your contact no, please. Biar orang kedutaan hubungin you. Omg yang pasti copetnya pendatang bukan orang Jepang. Ada-ada saja," kata Syahrini kepada Verrell Bramasta dalam pesan tersebut.
Verrell pun turut mengucapkan terima kasih kepada Syahrini dan pihak KBRI yang ada di Tokyo, Jepang.
"Thank you for your help Syahrini dan KBRI in Tokyo," ucap Verrell Bramasta.
Tidak berselang lama, Verrell akhirnya mendapat paspor sementara dari pihak KBRI. Meski begitu, ia tetap harus melapor ke pihak kepolisian di Jepang.
Syahrini dan Reino Barack
- Instagram @princessyahrini
"Akhirnya dapat paspor sementara, tapi tetap harus lapor lagi ke kepolisian Shinjuku," ungkapnya.
"Hebat KBRI di Tokyo sangat cepat membantu. Tapi, kepolisian Tokyo agak aneh. Terakhir sudah 6 jam di kantor polisi, buat laporan, sampai subuh tidur di sana. Tapi tetap saja harus buat laporan ulang. Jadi yang kemarin sia-sia," tambahnya.
