Puan Maharani: Demo Memberikan Kritis Membangun Bangsa dan Negara

Ketua DPR RI, Puan Maharani
Sumber :
  • DPR RI

VIVA – Ketua DPR, Puan Maharani menilai aksi unjuk rasa Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) seluruh Indonesia sebagai salah satu jalur untuk menyampaikan aspirasi yang diatur konstitusi.

DPR Rencana Revisi UU Polri

Oleh sebab itu, Puan menyampaikan, aksi unjuk rasa tersebut sebagai wadah menyampaikan aspirasi rakyat dalam rangka mengkritisi kebijakan pemerintah yang dianggap bertentangan dengan konstitusi. Dimana, kritikan yang disampaikan dalam rangka membangun bangsa dan negara yang lebih baik.

"Demo untuk memberikan kritisi dalam membangun bangsa dan negara ini supaya berada di jalur yang benar dan berada pada posisi yang benar untuk tetap semuanya itu adalah untuk kesejahteraan rakyat," kata Puan, kepada wartawan, Jakarta, Senin (11/4).

Isu Penambahan Kementerian: Asal Presiden Terpilih Bisa Mengelola, Tidak Tumpang Tindih

Untuk itu, Puan meminta, para demonstrasi dapat penyampaian aspirasi dengan baik dan tidak terprovokasi dengan pihak-pihak yang yang menginginkan adanya kericuhan.

"Sampaikan aspirasi dengan sebaik-baiknya tanpa kemudian terpengaruh atau terprovokasi oleh pihak-pihak yang lain," kata Ketua DPP PDI Perjuangan itu.

Doli Kurnia soal Money Politic Dilegalkan: Itu Sindiran Saja, Masa Penyakit Dipelihara

Puan berharap, aksi demonstrasi para BEM seluruh Indonesia yang dilakukan di DPR dapat berjalan dengan kondusif, damai, dan tanpa kekerasan.

"Kami harapkan adalah kalau memang nanti demo itu jadi dilaksanakan, demo itu berjalan secara damai, kondusif, jangan ada kekerasan, jangan mengganggu ketertiban umum," harap Puan.

Diketahui, BEM seluruh Indonesia menggelar unjuk rasa di depan Gedung DPR, Senin (11/4). Mereka menolak wacana jabatan presiden tiga periode. Demo mahasiswa yang terpusat di gedung DPR menutupi sebagian ruas jalan. Sejumlah ruas jalan telah ditutup dan dialihkan untuk mengantisipasi kemacetan.

Aksi teatrikal pembungkaman pers saat tolak RUU Penyiaran di Kota Malang

Wartawan Di Malang Tolak RUU Penyiaran, Bikin Teatrikal Pembungkaman Pers

Ratusan wartawan dan pers mahasiswa menolak revisi Undang-undang Penyiaran, dimana beberapa pasal dianggap berpotensi membatasi ruang kerja pers. Mereka menggelar aksi di

img_title
VIVA.co.id
17 Mei 2024