Psikosomatik: Dampak Perundungan di Ruang Digital

Kemenkominfo gelar webinar “Orang tua Berani Bersuara Terhadap Kasus Bullying
Sumber :
  • Kemenkominfo

VIVA – Perundungan di ruang digital merupakan bentuk baru dari perundungan yang meliputi ancaman, komentar negatif, dan penyebaran informasi palsu. Penelitian APJII (Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia) menjelaskan terdapat 49 persen dari 5.900 responden yang menjadi korban perundungan di ruang digital. Hal ini dapat disebabkan oleh beberapa faktor seperti penyalahgunaan media sosial bagi anak di bawah umur 13 tahun.

Kemenkominfo Menggelar Talkshow dengan Tema Jarimu Harimaumu

Survei Literasi Digital menunjukkan indeks literasi digital Indonesia pada 2022 berada pada level 3,54 poin dari skala 1-5. Indeks tersebut meningkat 0,05 poin dibanding 2021 yang masih berada pada level 3,49. Tingginya nilai indeks literasi digital tersebut tidak serta-merta mengurangi perundungan maupun penyebaran konten negatif di ruang digital.

Kemenkominfo Mengadakan Chip In “Periksa Fakta Sederhana”

Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) mengadakan webinar bertemakan “Orang tua Berani Bersuara Terhadap Kasus Bullying” sebagai bentuk respon meningkatkan tingkat Literasi Digital 50 juta masyarakat Indonesia pada tahun 2024 menuju Indonesia #MakinCakapDigital. Webinar tersebut diselenggarakan pada hari Rabu, 13 Maret 2024. Peserta webinar adalah masyarakat umum dan komunitas di wilayah DKI Jakarta dan Banten. Tujuan diadakannya webinar ini agar orang tua mampu menyuarakan bahaya perundungan pada anak.

Andika Zakiy NK selaku Fasilitator and Program Coordinator SEJIWA memaparkan materi Bullying di Era Digital: Tantangan Baru Dalam Dunia Maya pada webinar Makin Cakap Digital. Andika menyampaikan terdapat minimal umur anak untuk menggunakan media sosial yaitu 13 tahun, penggunaan media sosial tersebut juga harus melalui perizinan dan di bawah pengawasan orang tua. Pembatasan umur dilakukan guna menghindari terjadinya perundungan pada anak. Perundungan yang dilakukan secara langsung memiliki tanda-tanda secara fisik, sedangkan perundungan di ruang digital tidak. Perundungan di ruang digital bisa dilakukan oleh siapa saja dan di mana saja, bahkan dapat terjadi selama 24 jam.

Video Toyota Calya Terjebak di Lumpur, Ada Cara Aman untuk Lolos

Andika juga mengatakan terdapat berbagai dampak yang ditimbulkan akibat perundungan yaitu salah satunya psikosomatik. Psikosomatik merupakan gangguan fisik akibat pengaruh pikiran dan emosi,”Gangguan psikosomatik bisa terjadi dikarenakan kelakuan perundungan berupa anak di-invite ke dalam sebuah grup hanya untuk dicela. Lantas anak menjadi ketakutan sendiri saat mendapatkan notifikasi.” Jelasnya.

Chyntia Andarinie selaku Founder Mom Influencer Indonesia dan Social Media Specialist Unpopulart Creative serta narasumber webinar Makan Cakap Digital memaparkan materi Etika Dasar Dalam Membentuk Karakter Anak. Chyntia berpendapat sebagai orang tua harus benar-benar memerhatikan urgensi konten-konten yang dibagikan di ruang digital,”Daripada oversharing lebih baik bagikan informasi bermanfaat seperti parenting, travelling, dan makanan.”

Selain itu Chyntia juga menyampaikan solusi untuk menghentikan perundungan di ruang digital yaitu tetap tenang (jangan panik dan emosi dalam menghadapinya), abaikan gangguan (jangan menanggapi hal-hal yang tidak perlu dan sengaja memancing emosi), kumpulkan bukti (arsipkan dengan rapi tangkapan layar dan cetak jika diperlukan), laporkan (jika perundungan tersebut tidak kunjung berhenti maka laporkan kepada pihak berwajib agar pelaku jera), dan blokir akses (jangan perbolehkan pelaku bisa mengakses akun media sosial kita).

Pemaparan Keamanan Digital oleh Rezki Achyana selaku CEO Parakerja dan Founder Tamtam Therapy Centre menjadi akhir kegiatan webinar Makin Cakap Digital. Rezki menyatakan orang tua perlu membuat anak percaya dan merasa aman. Proses tersebut dapat dibiasakan dengan memulai bertanya aktivitas anak pada hari itu, lalu bertanya apakah anak senang atau tidak. Ketika anak mau bercerita hal baik maupun hal buruk, anak akan percaya jika ada masalah maka orang tua mampu membantu mencarikan solusi. Hal tersebut dapat mengurangi bahkan menghilangkan perundungan di ruang digital pada anak.

Kegiatan webinar ini merupakan salah satu rangkaian untuk meningkatkan program Makin Cakap Digital yang diadakan oleh Kemenkominfo. Adapun informasi lebih lanjut mengenai literasi digital dan info kegiatan dapat diakses melalui website info.literasidigital.id, media sosial Instagram @literasidigitalkominfo Facebook Page dan Kanal Youtube Literasi Digital Kominfo.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya