Lindungi Kesehatan Pekerja, Kemnaker Ajak Perusahan Aktif Tanggulangi Tuberkolosis di Tempat Kerja

Temu Pelanggan 2024
Sumber :
  • Kemnaker

VIVA – Isu penanganan TBC di tempat kerja membutuhkan perhatian serius dari seluruh stakeholders ketenagakerjaan. Hal ini dikarekanakan Indonesia masih menempati urutan ke-2 negara dengan kasus TBC terbesar di dunia (WHO Global TBC Report, 2021).

Mengapa Solidaritas Penting untuk Meningkatkan Kinerja dan Kolaborasi Tim?

Hal tersebut mendorong Kementerian Ketenagakerjaan (Kemnaker) mengajak perusahaan untuk memiliki komitmen yang tinggi sekaligus terlibat partisipasi aktif dalam menanggulangi Tuberkolosis di tempat kerja. Di antaranya dengan menciptakan kualitas tempat kerja yang sehat (higienis), membudayakan hidup bersih, ventilasi tempat kerja yang bagus, tidak merokok dan minum alkohol serta olah raga yang teratur.

Ajakan tersebut disampaikan oleh Dirjen Binwasnaker & K3 Kemnaker Haiyani Rumondang pada acara Temu Pelanggan 2024 bertema 'Sinergitas Penanggulangan Tuberkolosis di Tempat Kerja untuk Menciptakan Produktivitas dalam Keberlangsungan Usaha di Makassar, Sulawesi Selatan, Rabu (20/3/2024) malam.

Ini Cara Sederhana untuk Mempermudah Tugas Sehari-hari di Kantor

"Kemnaker mengajak semua pihak termasuk perusahaan untuk meningkatkan implementasi K3 dengan mendorong tata kelola penanganan Tuberkolosis di tempat kerja yang inklusif dan partisipatif, sehingga dapat terwujudnya pekerja layak yang berbudaya K3 demi keberlanjutan dunia usaha," ujar Haiyani.

Haiyani menambahkan Kemnaker memiliki komitmen yang tinggi dalam menanggulangi Tuberkolosis di tempat. Hal tersebut diwujudkan dengan dikeluarkannya Permenaker Nomor 13 Tahun 2022 tentang Penanggulangan Tuberkolosis di Tempat Kerja.

Komitmen Tekan Antikorupsi Jadi Langkah Strategis Perusahaan Berjalan Transparan

"Permenaker itu keluar sebagai bentuk keinginan kita mengeliminasi kasus tuberkolosis di tempat kerja pada 2030. Indonesia masih memiliki jumlah kasus Tuberkolosia yang besar, dengan peringkat beban kasus tuberkolosis ke-2 tertinggi di dunia," katanya.

Haiyani berharap melalui kegiatan Temu Palanggan 2024, selain pengetahuan juga akan memberikan pemahaman tentang pencegahan Tuberkolosis dan penerapan K3 secara keseluruhan kepada perusahaan.

"Saya ucapkan selamat kepada perusahaan yang telah mendapatkan penghargaan dalam kepatuhan melaksanakan pengujian lingkungan kerja dan pemeriksaan kesehatan kerja dalam rangka menerapkan progran perlindungan kepada pekerja," ujarnya.

Sedangkan Kepala Balai K3 Makassar, dr. Ventje Sri Setiyanto mengatakan Temu Pelanggan 2024 yang diikuti 126 perusahaan, bertujuan mengumpulkan masukan dari stakeholder untuk  memberikan perlindungan kepada pekerja, dan menambah wawasan inspiratif dari narasumber tentang penanggulangan Tuberkolosis di tempat kerja.

[dok. Humas Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi]

Menteri Yandri Dorong Pengembangan Ekonomi di 2 Desa Kaltim, Intip Strateginya

Menteri Desa Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi, Yandri Susanto melakukan kunjungan kerja ke 2 desa di daerah Kalimantan Timur, Kabupaten Kutai Kartanegara, y

img_title
VIVA.co.id
10 Desember 2024