Logo WARTAEKONOMI

Kekuatan Branding ala Iron Man: Anti Mainstream dan Imajinatif

Kekuatan Branding ala Iron Man: Anti Mainstream dan Imajinatif. (FOTO: Dihar Dakir)
Kekuatan Branding ala Iron Man: Anti Mainstream dan Imajinatif. (FOTO: Dihar Dakir)
Sumber :
  • wartaekonomi

Dihar mengungkapkan, dahulu, mungkin prilaku tengil dan suka pamer kekayaan merupakan hal yang tabu dan malu dilakukan. Namun, di era sekarang, perilaku tersebut malah menjadi hal yang lumrah dan membanggakan bagi sebagian orang. Tak heran, banyak orang berlomba melakukannya demi mendapatkan citra sebagai The Real Iron Man.

Meski demikian, Dihar menilai ada bahaya di balik kekuatan branding ala Iron Man itu. Meski secara publisitas mampu menarik perhatian, menurutnya, branding tersebut terlihat dibuat-buat atau dipaksakan. Apalagi, jika tidak disertai dengan konsistensi.

"Banyak yang terjebak hanya di publisitas, tetapi luput memperhatikan konsistensi dan intergritas sehingga pada akhirnya malah menjadi cemoohan publik," ujar dia.

Mencitrakan diri sebagai seseorang yang kontroversial, kata Dihar, memang mendatangkan pro dan kontra. Menciptakan gelombang antara "lovers" dan "haters" di masyarakat. Namun, jika branding tersebut di kemudian hari terbukti tidak konsisten dan sesuai, gelombang "haters" akan makin kencang.

"Sah-sah saja mencitrakan diri seperti seorang Iron Man, asalkan memang kondisi yang sebenarnya sesuai dengan yang dicitrakan. Jika tidak demikian, akan menjadi backfire di kemudian hari, akhirnya malah menghancurkan brand yang sudah susah payah dibangun," ujar Dihar.