Logo WARTAEKONOMI

Riset UI: Fintech Lending Percepat Inklusi Keuangan

Riset UI: Fintech Lending Percepat Inklusi Keuangan. (FOTO: Bernadinus Adi Pramudita)
Riset UI: Fintech Lending Percepat Inklusi Keuangan. (FOTO: Bernadinus Adi Pramudita)
Sumber :
  • wartaekonomi

Temuan menarik dalam riset ini adalah banyak peminjam yang bergerak di bidang industri kreatif dengan 24% dari borrower Investree adalah para pelaku industri kreatif dan 15% di antaranya mengalami peningkatan pendapatan antara 30%-50% setelah memperoleh pinjaman dari fintech lending yang dalam riset ini merupakan pinjaman dari Investree. Kemudian, sebesar 52% dari industri kreatif yang meminjam di Investree menggunakan layanan invoice financing dilanjutkan dengan tipe online seller financing (33%), dan working capital term loan (15%).

I Dewa Gede Karma Wisana mengatakan, industri kreatif memang sedang menjadi primadona apalagi di kalangan generasi milenial. Tercatat, terdapat 16 subsektor industri kreatif seperti konsultan atau periklanan, desain komunikasi visual, dan arsitektur yang sedang berkembang saat ini sehingga pinjaman dari sektor tersebut cukup banyak.

Tak hanya industri kreatif yang mengalami peningkatan pendapatan setelah mendapat pinjaman dari fintech lending. Apabila melihat data yang didapat dari Investree, sebanyak 58% borrower Investree yang bergerak di sektor industri manufaktur mengalami peningkatan pendapatan sebesar 20%-50%; 52% borrower Investree dari sektor jasa serta 51% borrower Investree dari sektor konstruksi juga mengalami peningkatan pendapatan serupa. Secara keseluruhan, 56% dari borrower Investree menyatakan bahwa mereka mengalami peningkatan pendapatan setelah mendapatkan pinjaman dari Investree.

Selain mendukung UKM Indonesia dari sisi permodalan, Investree juga mendukung perkembangan ekonomi syariah di Indonesia melalui produk pembiayaan dengan skema syariah. Menurut data Investree, borrower yang memanfaatkan skema syariah mencapai 21,6% dari jumlah seluruh borrower. Riset ini menemukan bahwa terdapat 54% borrower Investree Syariah telah mengalami pertumbuhan usaha yang diukur dari kenaikan pendapatan setelah mengajukan pembiayaan melalui Investree. Di antara para borrower Investree Syariah tersebut, 20% di antaranya mengalami pertumbuhan bisnis sebesar 30% dan 34% lainnya mengalami pertumbuhan sebesar 20%.

Riset ini juga menemukan bahwa fintech lending dapat mendorong perluasan kesempatan kerja dalam bentuk peningkatan tenaga kerja yang dipekerjakan dalam bisnis mereka. Temuan LD FEB UI mencatat kenaikan jumlah pekerja atau penyerapan tenaga kerja baru yang dipekerjakan oleh borrower Investree mencapai 44%.

Hasil dari wawancara dengan borrower Investree juga menemukan bahwa alasan memilih fintech lending untuk mendukung usahanya adalah karena fleksibiltas dan kecepatan dalam proses. "Ketika kami melakukan wawancara dengan borrower Investree, mereka mengatakan alasan memilih bergabung dengan fintech lending dalam hal ini Investree adalah karena proses aplikasi pinjamannya yang cepat, fleksibel, dan mudah, kredibilitas dari perusahaan yang baik serta proses pendaftaran yang mudah di situs Investree," kata Dewa Wisana.

"Riset ini menemukan bahwa fintech lending mampu mendukung inklusi keuangan melalui platform digitalnya, termasuk produk-produk inovatif, baik secara horizontal melalui sektor-sektor yang dibiayai maupun secara vertikal melalui skala bisnis keuangan. Kehadiran fintech lending seperti Investree dan bergabungnya pengusaha skala kecil dan menengah memberikan dampak positif pada dunia bisnis, seperti meningkatnya pendapatan dan menambah lapangan kerja," tutup Dewa Wisana.