Logo WARTAEKONOMI

Pandemi Percepat Bank Digital, Ini Taktik Akulaku Garap Peluang

Pandemi Percepat Bank Digital, Ini Taktik Akulaku Garap Peluang. (FOTO: Cahyo Prayogo)
Pandemi Percepat Bank Digital, Ini Taktik Akulaku Garap Peluang. (FOTO: Cahyo Prayogo)
Sumber :
  • wartaekonomi

Ia menambahkan, "ini membuat kami menyadari pentingnya lisensi bank di sektor keuangan. Kita bisa menjadi platform layanan keuangan komprehensif yang hemat biaya dan komprehensif bagi konsumen."

Bahkan, Akulaku juga menanamkan modal di bidang teknologi guna mendorong ambisinya di bidang perbankan digital. Pada 2019, Akuisisi membeli BYB (yang akan berganti nama menjadi Bank Neo Commerce). Dalam setahun, jumlah akun pengguna kredit BYB telah bertumbuh dari 30 ribu menjadi 300 ribu.

"Kami berniat mengubah BYB menjadi bank digital. Versi pertama dari aplikasi ini akan meluncur pada kuartal IV tahun ini, dengan fungsi pembukaan akun, setoran daring, dan manajemen kas," jelas William.

Jika Akulaku bisa menggarap 5%-10% dari pasar itu, maka mereka berpotensi mencatatkan pencapaian yang tergolong besar. Perusahaan menargetkan untuk melayani 50 juta pelanggan pada 2025 dan memperluas bisnis ke 10 negara/wilayah.

Berbisnis sejak 4 tahun lalu, Akulaku mengklaim memiliki lebih dari 100 ribu pengguna aktif bulanan dan 6 juta pengguna. Nilai transaksi tahunan di platform itu sudah melampaui 1,5 miliar dolar AS. Saat ini, perusahaan itu telah membuka operasional bisnis di luar pasar Indonesia, yakni Filipina, Vietnam, dan Malaysia.