- AP Photo/Duane Burleson
VIVAnews - Nasib Los Angeles Lakers di Playoff NBA semakin di ujung tanduk. Lakers kembali menerima kekalahan dari Dallas Mavericks di semifinal Wilayah Barat, Jumat malam, 6 Mei 2011 (Sabtu siang WIB).
Kekalahan yang dialami Lakers di markas Mavericks, American Airlines Center itu membuat Dallas memimpin 3-0 dan hanya membutuhkan satu kali kemenangan lagi untuk lolos ke final wilayah. Di game 3, juara bertahan Lakers menyerah 92-98.
Bermain dengan tim utama, Kobe Bryant cs tidak mampu berbuat banyak. Justru Andrew Bynum yang tampil impresif dengan memberikan 21 angka untuk Lakers. Namun, konsistensi forward Mavericks, Dirk Nowitzki dalam membuat angka ternyata mampu membawa tuan rumah kembali menumbangkan Lakers.
Lakers sebenarnya telah memberikan perlawanan sengit sejak awal. Setelah tertinggal di kuarter 1, lay up Kobe membuat Lakers membalikkan ketinggalan menjadi 50-47.
Bahkan, di kuarter 3, Lakers sempat tancap gas melalui tembakan Lamar Odom, Pau Gasol dan Kobe yang secara berurutan menahan Mavericks dan mengubah skor menjadi 70-64.
Malapetaka Lakers datang di kuarter 4. Berkali-kali pemain Lakers membuat foul yang menguntungkan Mavericks. Tuan rumah terus mengejar hingga keadaan kembali berbalik 93-91 setelah tembakan Nowitzki masuk.
"Kami sangat kecewa. Seperti di game 1 dan 3 ini, kami sebenarnya bisa mengontrol irama permainan. Namun, mereka (Mavericks) lebih baik
dalam penyelesaian akhir daripada kami. Tapi, kami tetap yakin akan menang pada game berikutnya dan lolos," ungkap pelatih Lakers, Phil Jackson
kepada ESPN yang mengakui timnya tidak tampil bagus.
Secara keseluruhan, di kuarter 4, Lakers hanya mampu membuat 20 poin, sedangkan Mavericks mampu membuat 32 poin. Akhirnya, Mavericks pun menang 98-92. Lakers harus menang di game 4 pada Minggu, 8 Mei 2011 di markas Mavericks jika ingin menjaga peluang lolos ke final.
Sederet Tips Hadapi Suami yang Lebih Mementingkan Ibunya Ketimbang Istri
Menghadapi situasi di mana suami lebih bela, mementingkan hingga memprioritaskan ibunya daripada pasangan atau keluarga baru bisa menjadi tantangan tersendiri bagi istri.
