CLS Knights Putus Tren Negatif di ABL 2018

CLS Knights vs Hongkong Eastern
Sumber :
  • Tim Media CLS Knights

VIVA – CLS Knights Indonesia berhasil memutus tiga kali rekor kekalahan beruntun yang mereka dapatkan di kompetisi Asean Basketball League (ABL) musim 2018-2019. Kepastian itu didapatkan setelah pada pertandingan tadi tim asuhan Brian Rowsom itu mampu memenangi laga melawan tim asal Thailand Mono Vampire 80-75 di GOR Kertajaya, Rabu 12 Desember 2018.

Balik ke Louvre Surabaya, Jammar Johnson Yakin Bisa Tembus Playoff ABL Invitational 2023

Mesin pencetak angka CLS Knights, Maxie Esho akhirnya kembali menjadi pendulang angka terbanyak untuk timnya dengan raihan 26 angka, tujuh rebound dan lima asis. Sedangkan kapten tim lawan, Michael Anthony Singeltary mencetak 29 poin, tujuh rebound dan dua asis.

Laga ini seperti lakon dua tim yang sedang terluka. Mono Vampire sudah mengalami tiga kali kekalahan sebelumnya dan belum pernah memetik satu kali pun kemenangan. Sementara CLS Knights Indonesia, Meski sudah meraih satu kali kemenangan namun mereka baru saja menderita tiga kali kekalahan beruntun.

KK Louvre SB30 Berubah Jadi Young Lion Demi Masuk IBL 2023

Memulai awal pertandingan kedua tim berbagi skor imbang 25-25. Dua pemain impor CLS Knights, Stephen Hurt dan Maxie Esho menyumbang total 15 poin (Hurt delapan angka dan Esho tujuh). Dikubu lawan, kapten tim Mono Vampire, Michael Anthony Singletary mengemas sembilan angka disusul rekannya Christian Jermaine Charles yang mengutit dengan torehan delapan poin.

10 Menit berikutnya tim tamu berhasil unggul dua angka atas tuan rumah (47-45). Keunggulan Mono Vampire tidak lepas dari tembakan tiga angka yang berhasil mereka lesatkan kejaring CLS Knights (empat kali). Untungnya sebelum menutup kuarter kedua, Arif Hidayat berhasil menipiskan kedudukan lewat tembakan tiga angkanya.

CLS Knights Hentikan Proses Hukum pada Dimaz Muharri

Memasuki kuarter ketiga, CLS Knights berhasil keluar dari tekanan dan tampil lebih menekan. Hasilnya mereka berbalik unggul 67-63. Momentum kebangkitan anak-anak Surabaya tersebut diawali dari tembakan tiga angka Maxie Esho dan aksi slam dunk Montay Brandon, yang memaksa pelatih Mono Vampire asal Amerika, Dauglas Clark Marty segera mengambil time out.

Berada diatas angin, membuat CLS tidak dapat dibendung lagi pada kuarter akhir. Adalah pemain lokal yakni Rachmad Febri Utomo yang menjadi salah satu aktor yang memicu kebangkitan timnya. Dengan gigih ia menggiring bola menuju area pertahanan lawan yang diakhiri lay up yang berbuah poin, sekaligus memperbesar margin keunggulan menjadi delapan angka (71-63). Tidak hanya itu saja, dengan jatuh bangun Febri berhasil mencuri bola yang kemudian diteruskan poin dari dunk Maxie Esho.

Mono sempat menipiskan kedudukan 78-75 dan mencoba mengejar disisa 13 detik waktu tersisa. Tapi akhirnya CLS Knight dapat mempertahankan kemenangannya, sekaligus memecahkan rekor buruk tiga kali kelahan beruntun yang mereka derita.

“Saya dan teman-teman lokal ingin membuktikan bahwa kami bisa bersaing di liga ini, tidak hanya di game kandang, di luar kandang kita juga harus bisa memberikan yang terbaik untuk tim,” ujar Rachmad Febri Utomo kepada awak media.

“Hari ini kami menunjukan permainan tim yang sangat bagus, begitu juga dengan kontribusi para pemain lokal, meski secara keseluruhan juga ada beberapa kekurangan yang harus kami perbaiki khususnya untuk menghadapi Alab Pilipinas dipertandingan selanjutnya (Minggu, 16/12/2018),” komentar Brian Rowsom.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya