Pelatih Sepakbola Italia Dipecat karena Sebut Remaja Ini Pelacur

Greta Thunberg
Sumber :
  • The Telegraph

VIVA – Greta Thunberg menjadi buah bibir usai menyampaikan pidatonya di depan PBB. Greta memarahi semua anggota PBB yang dianggapnya penyebab perubahan iklim di dunia.

Anak Muda, Dengarkan Pesan Greta Thunberg yang Alami Gejala COVID-19

Namun sayang, di tengah pro dan kontra yang mewarnai aksi Greta itu, ternyata ada orang yang harus menemui konsekuensi karena terlalu vulgar menunjukkan kebenciannya. Seorang pelatih sepak bola dari klub Seri D di Italia kehilangan pekerjaannya karena mengomentari aksi Greta.

Klub sepak bola Grosetto baru saja kehilangan sang pelatih, Tommaso Casalini. Pemecatan itu terjadi usai dia menuliskan pendapatnya tentang Greta Thunberg yang berpidato secara emosional dan menggebu-gebu.

Trump Serang Greta Thunberg soal Jaga Emosi Malah Kena Semprot

“Pelacur ini! Seorang anak berusia 16 tahun dapat menerima gertakan, dia memang berada di usia yang tepat,” tulis Casalini dilansir dari RT.com, Kamis, 3 Oktober 2019.

Manajemen klub Grosetto cepat tanggap merespons status yang dituliskan Casalini. Mereka mengatakan telah memutuskan hubungan dengan Casalini karena pelatih itu tidak bertindak sesuai norma klub, yang fokus pada nilai-nilai moral ketimbang nilai-nilai teknis.

Greta Thunberg Jadi Person of the Year versi Majalah Time

Tak selang berapa lama, Casalini langsung menghapus status Facebooknya itu, lalu meminta maaf.

“Saya ingin mengatakan kepada semua masyarakat, terutama tentang postingan di akun Facebook saya. Saya ingin meminta maaf kepada masyarakat terkait postingan yang saya tulis beberapa hari lalu,” tulis Casalini.

Dia mengungkapkan bahwa tulisannya memang berlebihan dan penuh emosi. Casalini mengakui menulis postingan itu dengan kemarahan terhadap gadis berusia 16 tahun, sehingga menggunakan kata-kata yang tidak sepatutnya. Saya sangat menyesal,” tulis Casalini.

Greta Thunberg, yang saat ini masih berusia 16 tahun memang dikenal sebagai anak-anak yang pemberani karena telah mampu menyuarakan tentang kekhawatiran mereka sendiri ke ranah global.

Dalam pidatonya, Greta menuduh para presiden dan pemimpin negara di dunia sebagai orang yang harusnya bertanggung jawab karena telah mencuri kebahagiaan dan masa kecilnya.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya