Barongsai Sumut Bidik 3 Emas di PON 2024

FOBI Sumatera Utara
Sumber :
  • VIVA/B.S Putra

VIVA Sport – Barongsai secara resmi dipertandingkan di Pekan Olahraga Nasional (PON) XXI/2024 Aceh-Sumut. Dalam ajang tersebut, barongsai Sumut ditargetkan 6 medali, tiga di antaranya optimis raih medali emas.

Golkar Bertemu PKS, Peluang Koalisi di Pilkada Sumatera Utara Terbuka?

Hal tersebut dikatakan Ketua Pengurus Federasi Olahraga Barongsai Indonesia (FOBI) Sumatera Utara, Peter Suhendra di Posko Publikasi PON XXI/2024 Kantor Dispora Sumut, Jalan Williem Iskandar, Senin 5 Juni 2023. Katanya, keenam medali tersebut meliputi, 3 emas, 2 perak, dan 1 perunggu.

"Walaupun perdana dipertandingkan di arena PON namun sebagai tuan rumah kita yakin dengan target (6 medali) ini," kata Peter didampingi Sekretaris, Bobby C Halim.

Maju Pilgub Sumatera Utara, Edy Rahmayadi: Jangan Membawa Intervensi Kekuasaan

Di PON 2024 nanti, cabor barongsai mempertandingkan 10 nomor lomba. Masing-masing, Naga Taolu Bebas, Naga Kecepatan, Naga Halang Rintang, Barongsai Taolu Bebas, Barongsai Taolu Tradisional, Barongsai Kecepatan, Barongsai Halang Rintang, Barongsai Ketangkasan ZUO TOU, Pekingsai Taolu Bebas, dan Pekingsai Kecepatan.

Peter menegaskan, alasan pihaknya pasang target tersebut berkaca dari prestasi yang diraih atlet Sumut pada Kejurnas Barongsai di Yogyakarta pada akhir 2022 lalu. 

Edy Rahmayadi Blak-blakan Tak Akan Duet Bareng Ijeck Lagi: Terlalu Tinggi, Kurang Pas

Atraksi

Photo :
  • 515337

Di sana, tim Barongsai Sumut meraih medali di nomor Pekingsai yakni 1 perunggu taolo bebas, 1 perunggu kecepatan dan di Tradisional 1 perak dan 1 perunggu Malang Melintang serta 1 perunggu di Kecepatan.

"Hasil ini sudah membuktikan kita bisa bersaing di tingkat nasional," yakin Peter. 

Hanya saja, Peter masih memerlukan kekuatan penuh berupa penambahan atlet untuk memenuhi kuota 31 atlet yang akan bertanding di PON nanti.  Sementara saat ini, FOBI Sumut baru memiliki 13 atlet yang sudah ikut dalam pemusatan latihan daerah (pelatda) Sumut. Ke-13 atlet itu terbagi dalam 8 orang di nomor Tradisional dan 5 orang di nomor Pekingsai.

"Tapi kita masih yakin dengan waktu yang ada kuota itu terpenuhi dan bisa diandalkan pada PON nanti," yakin Peter, yang mengaku sedang mencari pelatih nasional dan juga internasional seperti dari Malaysia dan China ini.

Oleh sebab itu, pihaknya terus menggenjot persiapan serius terutama pelatihan fisik. Apalagi diakui Peter, dari segi fisik dan stamina ini menjadi salah satu kelemahan atletnya.

"Maka persiapan terus kita genjot, bahkan lebih sering atlet Barongsai Sumut akan kita ikutkan ke kejuaraan baik nasional hingga internasional sehingga mereka memiliki jam terbang yang banyak dengan bertanding," jelas Peter.

Ia mengungkapkan, akan membawa tim Barongsai Sumut ke Genting, Kuala Lumpur, Malaysia pada Agustus 2023 mendatang untuk mengikuti Kejuaraan Barongsai yang diikuti 20 negara dari seluruh dunia.

Sementara, Bobby C Halim menambahkan, sejak kepemimpinan Peter Suhendra sebagai Ketua FOBI Sumut, Barongsai Sumut telah berbuat banyak melakukan persiapan salah satunya adalah menggelar kejuaraan bertaraf internasional yang diikuti 3 negara tetangga, Malaysia, Thailand, dan Singapura. 

"Jadi kami yakin persiapan kami cukup serius dan bisa memenuhi target yang kami usung ini," kata Bobby. 

Ia juga mengungkapkan, pihaknya terus menggeber persiapan atletnya dengan rutin berlatih setiap hari di Lanud Soewondo (latihan tekhnik) dan Stadion Unimed (fisik).

"Program pelatda kita gelar setiap hari Senin hingga Jumat, untuk Sabtu dan Minggu kita berlatih di Kolam Renang Selayang yang dipantau coach Asep dan David," pungkasnya. 

Sementara, pengawas dan pendamping (Wasping) dari KONI Sumut, Perry Iskandar mengaku cukup terkejut dengan target 6 medali yang disampaikan Peter Suhendra tadi. 

Namun setelah dijelaskan 6 medali itu rinciannya apa, barulah Perry mengakui kalau target tersebut cukup realistis karena Sumut sebagai tuan rumah.

"Kalau 3 emas, 2 perak, dan 1 perunggu yang menjadi target FOBI Sumut menurut saya itu cukup realistis, apalagi ini olahraga tidak terukur. Sebagai tuan rumah ya itu realistis," jelasnya.
 

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya