Sumber :
- REUTERS/Yves Herman
VIVA.co.id
- 2 atlet angkat besi Indonesia, I Ketut Ariana dan Triyatno gagal melanjutkan tren positif di Olimpiade Rio de Janeiro 2016. Keduanya tak mampu bersaing di nomor 69 kg putra yang berlangsung, Rabu 10 Agustus 2016 WIB.
Ariana yang menjadi andalan Indonesia gagal melakukan angkatan snatch. Pria berusia 27 tahun tersebut, dalam kesempatan pertamanya gagal melakukan angkatan seberat 145 kg.
Kegagalan Ariana berlanjut pada kesempatan kedua dan ketiganya. Nampak raut kekecewaan saat dia berjalan di lorong menuju ruang persiapan para atlet.
Wajar saja jika begitu. Sebab, karena 3 kali gagal melakukan angkatan snatch, Ariana tidak bisa melanjutkan ke sesi clean and jerk, sekaligus memupus mimpinya meraih medali Olimpiade.
Kesempatan angkatan snatch pertama juga dilalui dengan tidak baik oleh Triyatno. Lifter kelahiran Metro, Lampung tersebut gagal mengangkat beban seberat 142 kg. Beruntung di kesempatan keduanya dia menuntaskan tugas dengan baik.
Guna mengejar ketertinggalan jumlah angkatan, Triyatno menaikkan beban menjadi 182 kg di kesempatan kedua. Sayangnya, dia gagal menuntaskannya ketika sudah dalam posisi berdiri.
Hal yang sama terjadi di kesempatan terakhir. Triyatno pun harus menerima mengakhiri lomba dengan total angkatan 317 kg. Dia terpaut 22 kg dari wakil Kirgizstan, Izzat Artykov yang menduduki peringkat ke-3 terbaik.
Hasil ini membuat raihan 2 medali perak sebelumnya dari angkat besi yang dipersembahkan oleh Sri Wahyuni (48 kg putri) dan Eko Yuli (62 kg putra) tak berlanjut.
Baca Juga :
Halaman Selanjutnya
Guna mengejar ketertinggalan jumlah angkatan, Triyatno menaikkan beban menjadi 182 kg di kesempatan kedua. Sayangnya, dia gagal menuntaskannya ketika sudah dalam posisi berdiri.