Anindya Bakrie Dukung Envision Racing di Formula E

Anindya Bakrie bersama pembalap envision racing
Sumber :
  • istimewa

VIVA Sport – PT Bakrie & Brothers Tbk (BNBR) semakin menunjukkan kesungguhannya dalam mempromosikan upaya transisi menuju penggunaan energi hijau.

Indonesian Economy Has Strength to Face Middle East Crisis

Hal ini dibuktikan dengan dukungan penuh BNBR terhadap Envision Racing Formula E Team yang berlaga di 2023 Jakarta E-Prix  ABB Formula E World Championship, Jakarta, Minggu 4 Juni 2023.

Tim yang berbasis di Silverstone Park, Inggris, itu merupakan tim 0 yang berada di bawah perusahaan teknologi hijau terkemuka dunia dan penyedia teknologi net zero emission, Envision Group, yang kini berpartner dengan BNBR. 

Anindya Bakrie: Ekonomi RI Kuat Hadapi Krisis Timur Tengah

“Envision Group secara konsisten mempromosikan energi angin dan matahari sebagai ‘batu bara baru’, baterai dan hidrogen sebagai ‘minyak bumi baru’, dan AIoT sebagai ‘solusi jaringan baru’" ka Dirut dan CEO BNBR Anindya Bakriem

"Saya rasa slogan Fomula E sangat menarik, ‘We are racing against the climate crisis’, ini sangat bermakna simbolik sekali, dan memang kita sedang berpacu melawan climate change,” tuturnya.
Net Zero Industrial Park

Kunjungi Station F di Paris, Anindya Bakrie Ungkap Rencana Bangun Kampus Startup di IKN

Sementara itu, di tempat yang sama, Pendiri dan CEO Envision Group, Lei Zhang, mengatakan, bersama BNBR pihaknya akan mengembangkan Net Zero Industrial Park pertama di Asia Tenggara, yang akan dibangun di Sulawesi Selatan, Indonesia. Kawasan Industri Netral Karbon (atau Net Zero Industrial Park) ini akan menggunakan energi hijau, seperti tenaga angin dan surya, untuk digunakan dalam aktivitas pemurnian bijih nikel, refining, serta manufaktur material baterai dan daur ulang baterai. 

“Jadi kita tidak hanya membangun ekosistem energi, melainkan juga membawa ekosistem baterai bersama Bakrie ke Indonesia,” kata Lei kepada wartawan.

Lebih lanjut, Lei menjelaskan, di antara sejumlah negara di Asia Tenggara, Indonesia dipilih karena memiliki masa depan yang luar biasa.

“Indonesia memiliki  sumber daya alam yang melimpah di bawah tanah seperti nikel, copper, dan luna, serta sumber daya alam di atas tanah seperti energi angin, surya, dan hidro. Kami menjalin kerja sama terutama dengan mitra kami Bakrie, karena mereka yang pertama dalam transformasi energi hijau ini, dan bersama kami pasti akan mampu membentuk lanskap baru di sini,” tutur Lei.

Sejalan dengan itu, Anindya Bakrie menambahkan, pihaknya sangat gembira menjalin kerja sama dengan Envision Group. Karena, melalui kerja sama ini pihaknya setidaknya bisa mulai mendorong Indonesia bertransformasi menuju masa depan yang lebih hijau.

“Kawasan Industri Net Zero pertama di Asia Tenggara yang akan dibangun di Sulawesi Selatan tersebut akan dipergunakan memproses material nikel untuk kemudian diolah di Giga Factory yang berada di bawah Envision Group yang tersebar di Inggris, Spanyo, Prancis dan juga Amerika Serikat, ini adalah globalisasi dalam wujudnya yang terbaik,” tutur Anin.

Anin mengatakan, pihaknya juga berencana untuk bekerjasama dalam hal artificial intelligence of technology (AIoT) yang juga menjadi tulang punggung bagi pengembangan ekosistem energi hijau dan kendaraan listrik.

"Kami melihat kemungkinan pengembangan solusi digital Net Zero di Indonesia, dengan memanfaatkan sistem yang telah dibuat oleh pihak Envision Digital secara komprehensif. Porsi aspek digital dari revolusi industry hijau begitu besar, bahkan tidak banyak orang yang tahu bahwa di setiap kendaraan listrik setidaknya terdapat 3.000 chip, sangat digital sekali,” kata Anin.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya