Apriyani/Fadia Terancam Digusur Ganda Putri Jepang di Ranking Dunia

Ganda putri Indonesia, Apriyani Rahayu/Siti Fadia Silva Ramadhanti
Sumber :
  • PBSI

VIVA Sport – Atlet ganda putri Indonesia, Apriyani Rahayu menyikapi hasil nirgelar dari tiga turnamen bulutangkis awal tahun sebagai media pembelajaran agar dapat bermain lebih baik dan konsisten untuk ajang-ajang selanjutnya. 

Marcus Fernaldi Gideon Pensiun, PBSI Panggil Minions

Peraih medali emas Olimpiade Tokyo itu menilai, ia dan Siti Fadia Silva Ramadhanti masih harus bekerja keras agar bisa meraih target yang mereka harapkan dalam setiap turnamen.

"Memang semuanya proses, kami mau dapat medali atau tidak memang semuanya butuh pembelajaran. Jadi bagaimana kami mengatur di sisi kami saja. Kalau tidak dapat medali ya sudah, sama saja seperti ketika dapat medali pun harus tahu apa saja yang mesti ditingkatkan," ujar Apriyani dalam pesan singkatnya di Jakarta, Jumat 10 Februari 2023.

Kisah Inspiratif Lanny Tria dan Ribka Sugiarto: Dari Tak Diunggulkan Menjadi Juara Swiss Open 2024

Ganda putri Indonesia, Apriyani Rahayu/Siti Fadia Silva Ramadhanti

Photo :
  • PBSI

Pada Januari 2023, Apriyani/Fadia mengikuti tiga turnamen dari Malaysia Open (BWF Super 1000), India Open (Super 750), dan Indonesia Masters (Super 500). Sayangnya dari ketiga turnamen tersebut, ganda putri peringkat ke-8 itu belum berhasil memboyong satu gelar pun.

Rekam Jejak Indonesia di Piala Thomas dan Uber

Terancam Digusur Jepang

VIVA Bulutangkis mencatat, BWF memutakhir ranking dunia. Tepatnya update per Selasa 7 Februari lalu usai Thailand Masters 2023.

Apriyani/Fadia sejauh ini menempati urutan 8 ranking dunia. Mereka mencatatkan 67,540 poin.

Apriyani/Fadia perlu meningkatkan performa mereka, sebab pada posisi 9 ganda putri Jepang Yuki Fukushima/Sayaka Hirota mengancam.

Yuki/Sayaka sejauh ini mencatatkan 67,451 poin. Tentu ini menjadi tantangan untuk Apriyani/Fadia untuk melesat di turnamen selanjutnya.

Apriyani/Fadia sudah berkonsultasi dengan pelatih untuk memperbaiki kekurangan mereka. Berdasarkan evaluasi, Apriyani memaparkan bahwa kekuatan, pola permainan, hingga kesalahan sendiri menjadi poin yang perlu menjadi perhatian.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya