Mengenal Lebih Dekat Juara Ganda Campuran All England 2016

Pasangan ganda campuran Indonesia, Praveen Jordan/Debby Jordan.
Sumber :
  • REUTERS/Andrew Boyers

VIVA.co.id - Penantian cukup panjang akhirnya usai. Ungkapan itu tampaknya sangat tepat untuk menggambarkan perasaan hati pasangan ganda campuran juara All England 2016, Praveen Jordan/Debby Susanto.

Jadwal Pertandingan Indonesia di Olimpiade Hari ke-6

Setelah hampir dua tahun menanti, Minggu malam, 13 Maret 2016, jadi penuntas rasa penasaran mereka dalam memburu gelar Super Series pertama. Apalagi, itu mampu mereka langsung raih di arena sekelas All England.

Menantang andalan Denmark, Joachim Fischer Nielsen/Christinna Pedersen, Praveen/Debby mampu menang straight game, 21-12 dan 21-17 di Barclaycard Arena, Birmingham, Inggris.

Tuntaskan Dendam, Tontowi/Liliyana Rebut Tempat Semifinal

Kerap menemui kegagalan dan kesulitan sepertinya tidak menjadi penghalang duo asal PB Djarum ini merengkuh hasil gemilang tersebut. Bahkan, tak jarang, nama mereka ada dalam bayang-bayang kepopuleran ganda andalan pelatnas lainnya, Tontowi Ahmad/Liliyana Natsir.

Meski begitu, keduanya sejauh ini cukup berhasil mengemban peran sebagai amunisi pelapis Owi/Butet dalam berbagai kompetisi. Hasilnya menggembirakan, dan puncaknya kini mereka sukses mensejajarkan diri dengan Owi/Butet serta para pasangan lainnya yang telah memenangkan gelar prestisius tersebut.

Owi/Butet Melenggang, Jonatan Lolos ke 8 Besar

Seperti apa profil kedua penggawa yang tengah membidik sukses besar lainnya tahun ini tersebut. Berikut profil lengkapnya:

Debby Susanto

Wanita kelahiran Palembang, 3 Mei 1989 ini kerap berperan sebagai playmaker saat tampil dalam nomor ganda. Sebelum bermain di ganda campuran, fans berat tokoh kartun Shincan ini juga pernah tampil di sektor ganda putri bersama Richi Puspita Dili pada 2007 lalu, sebelum akhirnya fokus untuk berkiprah di ganda campuran.

Meski bertinggi badan hanya 161 cm, tapi kecekatan, refleks dan kelihaian membaca permainan kerap jadi andalan utama dara penyuka pempek, kepiting dan masakan Padang ini dalam bermain.

Tak ayal, lewat kemampuan yang dimiliki itu, wanita pengagum artis Christian Sugiono ini untuk pertama kalinya menancapkan prestasi apik internasional pada ajang German Junior 2007 saat mampu melangkah hingga babak semifinal.

Meski demikan, pemain yang bergabung klub PB Djarum sejak 2006 ini juga pernah memiliki pengalaman paling pahit selama kariernya di arena tepok bulu. Ketika gelaran turnamen Smiling Fish Asian Satellite Championship 2007 lalu, Debby yang berpeluang menjadi juara di ganda putri, harus batal tampil karena tidak didaftarkan oleh PBSI.

Sebelum berpasangan dengan Praveen Jordan, penggemar lagu 'Smack That' dari Akon featuring Eminem ini juga sempat menjadi mitra Muhammad Rizal dan menorehkan berbagai prestasi. Emas SEA Games 2013 Myanmar dan juara Taiwan Open GPG 2012 mampu ia koleksi.

Praveen Jordan

Pria kelahiran Bontang, 26 April 1993 ini, akrab dengan sapaan Ucok di kalangan rekan-rekannya. Berasal dari klub yang sama dengan Debby, yakni PB Djarum, rupanya menjadi tempat bagi pemilik tinggi 181 cm ini melebarkan kiprahnya dalam dunia bulutangkis.

Pengagum komedian Sule ini juga punya torehan mentereng saat masih berpasangan dengan Vita Marissa. Gelar Indonesia Masters dan Malaysia Masters GPG 2013 tercatat sukses ia koleksi beserta gelar New Zealand Open di tahun yang sama.

Di usia yang masih cukup belia, penyuka santapan pisang goreng ini dinilai telah mencapai kematangan dalam bermain dan sanggup menjawab berbagai tantangan besar.

Olimpiade Rio de Janeiro, Brasil, pada Agustus mendatang akan jadi arena pembuktian untuk dapat menambah torehan apik prestasinya. Sebelum penggemar musisi Sting ini merencanakan untuk bercita-cita menjadi pengusaha saat kelak telah gantung raket. (ase)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya