Eksekutif Kok Perilaku Kelas Ekonomi

Ilustrasi eksekutif
Ilustrasi eksekutif
Sumber :
  • Halomoney.

SUDAH  lama kami sekeluarga berlangganan PO Bus Lorena Bogor-Palembang PP hampir lima tahun rutin. Tapi itu 10 tahun yang lalu, dan kami memang sudah berganti ke Pesawat yang tarifnya saat ini lebih kompetitif. Setelah lama tdk naik bis ini, akhirnya dikarenakan fullnya tiket pesawat arus balik, maka kami berkesempatan menggunakan jasa Lorena. 

Walaupun tarifnya sangat mahal diatas harga pesawat rata-rata palembang-jakarta namun hanya via itu saya dapat tepat waktu sekeluarga kembali ke rumah di bogor. Pada tanggal 27 September 2009 dengan kode LV 121 tujuan Jakarta/Bogor berangkat dijadwalkan pukul 13.30 WIB.

Namun ternyata, kualitas Lorena bukannya membaik tapi justru semakin buruk. Bisa dibilang tidak beda dengan bis AKAP yang bisa kita stop di jalan dan terminal. Jauh dari kesan Bus “Eksekutif”.

Hal-hal berikut yang saya catat :
1.AC tidak dingin. Bahkan awak bus mengakui AC mati-hidup. Di Pool di palembang, pemberangkatan tertunda (as always) dikarenakan ada penumpang yg telat. Sementara menunggu, lebih dari sparuh penumpang sudah keringatan, megap-megap dan berkipas-kipas dengan koran, majalah dan media lainnya.

2.Berangkat telat. Ini masih sama seperti 10 tahun lalu.

3.Tidak Ada Snack. Mungkin dengan biaya supermahal, masih tidak cukup untuk beli snack bagi penumpang, yang bahkan pesawat low class carrier yang tarifnya dibawah Lorena saja masih menyediakan air kemasan cup bagi penumpangnya.

4.Di Terminal Karya Jaya (10 tahun lalu masuknya langsung ke Jl Kol Atmo, tidak diterminal tsb) pedagang naik Bus dan menjajakan dagangannya. 10 tahun yang lalu, saya ingat, kenek sampai ngomong dengan lantang “Pak, Ini LORENA, bukan Bis Sembarangan!” sewaktu penjaja ngotot masuk ke Bis..

5.Semakin parah dengan WC yang Bau minta ampun disebabkan tidak adanya air untuk fasilitas membersihkan setelah pipis. Terpaksa selama perjalanan, saya dan beberapa penumpang lain berkorban menyiram dengan air minum yg kami bawa. Sebagian penumpang lain memang banyak juga yang tidak menyiram sehingga aroma makin bau. Kami yang duduk di belakang sempat bertanya mengenai pengharum, tapi dijawab “Tidak ada, biasanya yang ada itu BIS dari BOGOR”. Ha? Beda toh.. 10 tahun lalu kenek menyemprot pengharum ruangan apabila malam atau sore di atas dan di dekat karpet. Serta di dalam WC selain air banyak, juga ada pengharum WC.

6.Di perjalananan, tepatnya di JL Proklamator, Bandar Jaya, Lampung, Sopir MENAIKKAN Penumpang perempuan. Kurang lebih 3 menit sepertinya negosiasi harga dst. Setau saya, 10 tahun yang lalu DILARANG menaikkan dan menurunkan penumpang di jalan.

Halaman Selanjutnya
img_title