Berita Terbaru Air minum kemasan

Biasanya, senyawa bromat ini lebih banyak terdapat dalam air kemasan yang sumber airnya telah tercemar limbah industri atau pabrik. Bergantung pada lingkungan sumber air.

Dokter Richard Lee mengungkapkan bahwa data Bromat yang terkandung di air minum dalam kemasan (AMDK) yang diungkapkan influencer Gerald Vincent tidak salah.

Angka itu jauh melebihi ambang batas yang ditentukan BPOM yakni 10 mikrogram per liter. BPOM mengungkapkan bahwa pihaknya belum melakukan uji kandungan Bromat.

Senyawa bromida yang berubah menjadi bromat bersifat karsinogenik atau beracun dan berpotensi dapat menyebabkan kanker, meskipun masihj diperlukan penelitian lebih lanjut

Kementerian ESDM menyebut pungutan itu nantinya akan digunakan untuk keperluan konservasi, agar sumber daya air dapat digunakan secara berkelanjutan

Beberapa waktu yang lalu, viral di media sosial X atau Twitter terkait galon isi ulang yang gosong di bagian bawah karena panas matahari saat didistribusikan.

Dalam video yang diunggah di akun TikToknya, Richard Lee mengatakan kalau kemasan galon air minum yang banyak dipakai masyarakat, tercemar BPA dengan angka tinggi.

Melakukan inovasi lewat botol air minum kemasan mini (cube) tanpa label, tanpa sedotan, dan 100 persen dapat didaur ulang dengan mudah.

BPOM sudah berusaha untuk mendesak penggunakan bahan kimia BPA agar tidak digunakan ke dalam kemasan air minum dalam kemasan.

BPA yang secara tidak sengaja masuk ke dalam tubuh itu akan diubah di dalam hati menjadi senyawa lain sehingga dapat lebih mudah dikeluarkan lewat urine.

Ketua Pengurus Harian YLKI Tulus Abadi menekankan, aspek distribusi juga tidak kalah pentingnya dalam aspek perlindungan kepada konsumen.

Yang masih menjadi fokus perhatian YLKI adalah pada aspek kontrol pascapasar, terutama ketika produk-produk air minum dalam kemasan tersebut didistribusikan.