Berita Terbaru Bromat

Pemerintah dan produsen diminta untuk lebih proaktif guna mencegah potensi kontaminasi Bromat berlebih pada air minum. BPOM menetapkan ambang batas Bromat 10 ppb.

AQUA melakukan pemeriksaan kandungan bromat di setiap kemasan produknya setiap hari. Hasilnya aman, di bawah ambang batas WHO.

Air sudah di atas baku mutu konsentrasinya, maka itu akan menimbulkan penyakit kronik bisa menyebabkan penyakit akut dan sudah tidak bisa dipergunakan atau dikonsumsi.

Biasanya, senyawa bromat ini lebih banyak terdapat dalam air kemasan yang sumber airnya telah tercemar limbah industri atau pabrik. Bergantung pada lingkungan sumber air.

Lembaga Pengkajian Pangan, Obat-obatan dan Kosmetika Majelis Ulama Indonesia (LPPOM MUI) merespons hebohnya isu bromat di air minum dalam kemasan (AMDK).

Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia (YLKI) dan Badan Perlindungan Konsumen Nasional (BPKN) mendesak Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) untuk melakukan penyelidikan.

Dokter Richard Lee mengungkapkan bahwa data Bromat yang terkandung di air minum dalam kemasan (AMDK) yang diungkapkan influencer Gerald Vincent tidak salah.

Angka itu jauh melebihi ambang batas yang ditentukan BPOM yakni 10 mikrogram per liter. BPOM mengungkapkan bahwa pihaknya belum melakukan uji kandungan Bromat.

Pada sejumlah unggahan di media sosial TikTok yang berisi isu kadar bromat pada Le Minerale berada di atas ambang batas aman sehingga dapat menyebabkan tumor dan kanker.

Senyawa bromida yang berubah menjadi bromat bersifat karsinogenik atau beracun dan berpotensi dapat menyebabkan kanker, meskipun masihj diperlukan penelitian lebih lanjut

Perhimpunan Ahli Teknologi Pangan Indonesia (PATPI), Hermawan Seftiono mengatakan bahwa Bromat merupakan zat berbahaya bagi kesehatan dan bisa menyebabkan kanker.