Berita Terbaru Harga kedelai

Mendag Zulkifli Hasan memastikan, harga kedelai akan kembali normal dalam 1-2 hari ke depan.

Paguyuban perajin, pedagang tahu-tempe di Jawa Barat menyepakati aksi mogok massal pada 28-31 Oktober, menyusul tingginya harga kedelai sebagai bahan baku tahu dan tempe.

Dampak kenaikan harga kedelai mulai terasa. Sejumlah pedagang tahu tempe di pasar tradisional Kabupaten Kuningan mengeluhkan kenaikan harga tersebut.

Badan Pangan Nasional akan menetapkan harga acuan pembelian kedelai lokal sebesar Rp 10.000 per kg. Hal ini untuk meningkatkan produksi dalam negeri.

Mendag Zulhas pada hari pertamanya kerja mendatangi pedagang Tempe dan Tahu untuk mengetahui harga di Pasar.

Kenaikan harga tempe ini diputuskan lantaran harga kedelai yang melonjak naik dalam beberapa hari terakhir.

Keputusannya untuk memulai aktivitas kembali meski harga kedelai belum turun sudah sesuai kesepakatan bersama antara perajin tempe, yakni menaikkan harga tempe.

Mendag menjelaskan naiknya harga kedelai saat ini disebabkan karena di pasar internasional harga kedelai juga mengalami kenaikan.

Mahal dan langkanya kedelai di pasaran membuat sejumlah pedagang tahu dan tempe berencana menggelar aksi mogok produksi

DPR berharap para perajin tahu tempe tidak mogok massal, karena itu bukan jalan keluar untuk mengantisipasi kenaikan kedelai.

Aksi mogok produksi dilakukan serentak oleh seluruh perajin tahu tempe di Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, dan Bekasi (Jabodetabek) mulai hari ini.

Rencananya aksi mogok diikuti sekitar 4.500 produsen tempe dan tahu. Pemerintah diharapkan memikirkan masalah yang terjadi tiap tahun ini.