Berita Terbaru Harga minyak

Harga minyak mentah berjangka menguat sekitar dua dolar AS pada akhir perdagangan Rabu (Kamis pagi 18 Mei 2023), karena optimisme pembicaraan batas utang pemerintah AS.

Harga minyak mentah berjangka turun pada akhir perdagangan Selasa (Rabu pagi WIB), berbalik melemah dari kenaikan sesi sebelumnya.

Harga minyak jatuh karena runtuhnya Silicon Valley Bank mengguncang pasar ekuitas dan menimbulkan kekhawatiran akan krisis keuangan baru.

Komisi Pengawas Persaingan Usaha KPPU Kanwil I Medan bersama Tim TPID Sumut melakukan inspeksi mendadak (sidak) ke Pasar tradisional Petisah, di Kota Medan.

Harga minyak mentah jenis Brent berjangka naik 17 sen atau 0,2 persen, menjadi ke level US$79,52 per barel, sedangkan harga WTI turun 3 sen menjadi US$74,22 per barelnya.

G7 mulai memberlakukan pembatasan harga untuk minyak Rusia, pada Senin 5 Desember 2022, sebagai upaya membatasi kemampuan Moskow untuk membiayai perang di Ukraina.

Harga minyak mentah berjangka Brent turun 28 sen atau 0,3 persen ke level US$ 87,34 per barel, sementara harga minyak WTI untuk Desember turun 8 sen jadi US$80 per barel.

Harga minyak dunia tercatat naik pada perdagangan Jumat pagi usai dolar tergelincir di tengah ekspektasi tak adanya penurunan tensi dari kenaikan suku bunga AS yang tajam

Harga minyak mentah berjangka jenis Brent turun 62 sen atau 0,7 persen menjadi US$92,24 per barel, sedangkan WTI turun 65 sen atau 0,8 persen menjadi US$ 84,94 per barel.

Harga minyak mentah Brent berjangka naik 72 sen, menjadi ke level US$93,86 per barel, sedangkan harga minyak mentah WTI naik US$1,05 menjadi ke level US$86,92 per barel.

Harga minyak yang turun terdampak dari dolar AS yang lebih kuat dan di tengah dampak kasus COVID yang tinggi di kota-kota besar China, yang berdampak pada permintaan BBM.

Harga minyak minyak mentah berjangka Brent naik US$2,28 atau 2,4 persen menjadi sebesar US$95,95 per barel, sedangkan harga WTI naik 2,9 persen menjadi US$88,94 per barel