Berita Terbaru Nilai tukar petani

Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan Nilai Tukar Petani (NTP) nasional pada November 2023 tercatat sebesar 116,73.

Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat, Nilai Tukar Petani (NTP) Desember 2022 sebesar 109,00 atau naik 1,11 persen dibanding bulan sebelumnya.

BPS mencatat, peningkatan Nilai Tukar Petani atau NTP November 2022 tertinggi di Indonesia, terjadi di subsektor tanaman perkebunan rakyat, yang naik sebesar 2,57 persen.

Nilai Tukar Petani (NTP) secara nasional pada September 2022 tercatat sebesar 106,82, atau meningkat 0,49 persen dibanding Agustus 2022.

Komoditas yang paling berpengaruh terhadap penurunan nilai tukar petani berasal dari komoditas kelapa sawit, karet, dan kelapa.

Nilai tukar petani (NTP) adalah indikator untuk melihat daya beli petani. NTP menunjukkan daya tukar produk pertanian dengan barang dan jasa yang dikonsumsi.

Penurunan Nilai Tukar Petani (NTP) dikarenakan indeks harga yang diterima petani kenaikannya lebih rendah dibandingkan dengan indeks yang harus dibayarkan.

Kepala BPS, Margo Yuwono, melaporkan bahwa nilai tukar petani (NTP) secara nasional pada Maret 2022 adalah sebesar 109,29.

Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat Nilai Tukar Petani (NTP) pada Februari 2022 mengalami peningkatan sebesar 0,15 persen dari bulan Januari 2022 menjadi 108,83.

Nilai Tukar Petani pada Januari 2022 naik 0,3 persen atau mencapai 108,67 dibandingkan dengan bulan sebelumnya.

Kenaikan Nilai Tukar Petani Desember 2021 itu merupakan imbas dari kenaikan indeks harga hasil produksi pertanian.

Kenaikan harga pangan akan menaikkan angka inflasi dan disisi lain mendorong nilai tukar petani lebih baik.