4 Fakta Apartemen 'Hantu' setelah Dampak Pandemi COVID-19 di Indonesia

Ilustrasi apartemen.
Sumber :
  • Istimewa

VIVA – Tingkat hunian apartemen sewa tahun ini memang terpantau masih menurun secara drastis. Sehingga muncul fenomena apartemen hantu atau apartemen sewa yang banyak tidak berpenghuni. Hal ini terjadi selama pandemi Covid-19 melanda Tanah Air. Terlebih Ibu Kota Jakarta sendiri menjadi salah satu kota dengan hunian vertikal tergolong banyak, apalagi di beberapa daerah yang berdekatan dengan kantor atau kampus. 

Suku Bunga BI Naik, Apindo Ungkap 3 Tantangan Ini Hantui Pengusaha

Sebelum memasuki pandemi Covid-19, bisnis properti di Jakarta naik tajam sehingga apartemen begitu menjamur. Bahkan, saat ini tidak jarang yang banting stir harga apartemen sewa supaya tidak kosong. Penurunan tingkat okupansi apartemen sewa atau servis DKI Jakarta ini diperparah dengan pandemi Covid dan imbas kebijakan PPKM. Nah, berikut adalah ulasan tentang fakta apartemen berhantu yang disadur dari berbagai sumber. 

Ekspatriat Semakin Sedikit

Jasad Pria Paruh Baya Buat Geger Apartemen di Tebet, Polisi Ungkap Penyebab Kematiannya

Ilustrasi apartemen

Photo :
  • dokumentasi

Managing Director PT Ciputra Development Tbk (CTRA), Harun Hajadi mengatakan bahwa pandemi menghantam pasar apartemen sewa sehingga membuat banyak orang enggan untuk menyewa lagi. Selain itu, pasar tersebut juga kebanyakan dihuni oleh para ekspatriat yang umumnya menyewa atau disewakan oleh perusahaan. Akan tetapi, saat pandemi mereka enggan untuk menyewa unit apartemen lagi. 

Pilkada 2024 Berbeda dan Lebih Kompleks dibanding Pilkada Serentak Sebelumnya, Menurut Bawaslu

"Pasar apartemen ada dua, pasar sewa dan penjualan. Pasar sewa ini menurun tajam karena pandemi, sehingga penyewa-penyewa banyak dari warga negara asing, sudah nggak ada lagi di Jakarta, kebanyakan mereka pulang sehingga demand sewa menurun jauh," ucap Harun Hajadi dikutip dari Instagram Antaranewscom. 

Minat Sudah Mulai Berkurang

Ilustrasi pembangunan apartemen.

Photo :
  • VIVA.co.id/Lazuardhi Utama

Sebelum apartemen sewa ini mengalami penurunan, sebelumnya sudah terjadi dalam segmen apartemen milik sejak beberapa tahun lalu. Penyebab dari penurunan tersebut adalah minat untuk tinggal di bangunan vertikal tersebut sudah mulai berkurang. Masalah ini sampai ke telinga pengembang dan lebih memilih untuk melakukan penahanan pembangunan. Harun Hajadi mengatakan bahwa hal ini sudah dirasakan sejak tahun 2018 lalu.

Tingkat Okupansi Terendah

Ilustrasi Apartemen.

Photo :

Tahun ini juga menjadi yang terendah sepanjang lima tahun belakangan. Permintaan apartemen ini sudah lesu sebelum masa pandemi lantaran kondisi di lapangan yang over supply. Selain itu, pemasaran apartemen juga lebih berat karena bukan hanya berkompetisi dengan pasar primary yang baru tapi juga bersaing dengan pasar secondary. 

Permintaan Akan Naik Tahun 2023

Ilustrasi apartemen

Photo :
  • Dokumentasi Flickr

Pandemi ini membuat masyarakat lebih memilih untuk tidak tinggal berdekatan dengan kantor yang pada akhirnya membuat permintaan apartemen di Jakarta semakin menurun. Namun, permintaan apartemen dipercaya akan kembali meningkat di pertengahan tahun 2023. Hal ini karena sudah terbentuknya kekebalan komunal dan juga pelonggaran aturan perjalanan untuk para investor asing. 

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya