Viral Warga Protes Urus STNK Harus Bayar Parkir Langganan

Viral Warga Protes Urus STNK Harus Bayar Parkir Langganan
Sumber :
  • Twitter @DaniGumilar8

VIVA – Warga protes mengurus STNK di Samsat Sumedang, Jawa Barat, diharuskan bayar parkir langganan  viral di media sosial.

Viral Keributan Avsec dengan Penumpang di Bandara Soetta, Ini Penjelasan AP II

Protes warga itu dibagikan oleh korban dengan akun Twitter @DaniGumilar8, Jumat (4/3).

"Aturan di Samsat Sumedang kalau mau diurus STNK barunya wajib bayar parkir langganan 50k, kalau gak bayar gaakan diurus STNK nya, kata sipetugas walaupun sudah bayar pajak melalui online," cuit danigumilar dikutip VIVA, Senin (7/3).

Cegah Informasi Simpang Siur, Jemaah Haji Diimbau Tak Bagikan Kabar Tidak Benar di Media Sosial

Dalam cuitannya itu Dani menyertakan bukti pembayaran parkir langganan.

Tampak Dani memperlihatkan striker parkir langganan warna kuning dan struk kwitansi pembayaran parkir berlangganan. Tercatat berlaku SD 4 Maret 2023.

Viral, Pria Gorontalo Temani Jenazah Ayah di Dalam Keranda untuk Terakhir Kali

Aturan Aneh

Viral Warga Protes Urus STNK Harus Bayar Parkir Langganan

Photo :
  • Twitter @DaniGumilar8

" Ya kita manut saja, rakyat kalau sudah ditekan begitu mau gimana lagi. Semoga dimanfaatkan degan baik," cuit Dani.

Namun, cuitan Dani mendapatkan respons beragam netizen. Tak hanya netizen, bahkan Dishub Sumedang ikut memberikan jawabannya.

Menurut Dishub Sumedang, Parkir Berlangganan berlaku untuk kendaraan berplat nomor sumedang (Z) dan non Sumedang (selain plat Z) dengan pemilik ber KTP Sumedang Sesuai Perbup No. 35 Tahun 2021 . 

"Bayar pajak kendaraan anda sekaligus bayar retribusi Parkir Berlangganan nya," cuit @DishubSmd.

Sementara komentar berbeda disampaikan netizen yang mengaku tidak mendapatkan manfaat dari parkir berlangganan tersebut.

"Saya orang sumedang yang ga habis pikir itu petugas parkir cuma ada di kota yang saya lihat dan itu pun jarang ada, itu juga ga termasuk mall dan minimarket, sedangkan yang bayar juga termasuk orang desa pelosok, jadi mereka jarang juga ke kota, sungguh aneh aturan ini," cuit 262_dima.
 

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya