Cerita Biksu Asal Indonesia yang Ikut Berjalan Kaki dari Thailand ke Candi Borobudur

Bhante Wawan, seorang biksu Indonesia yang melaksanakan Thudong
Sumber :
  • YouTube

VIVA Trending – Gunawan, biksu asal indonesia yang ikut dalam ritual Thudong membagikan kisahnya selama berjalan sejauh ribuan kilometer dari Bangkok, Thailand menuju Candi Borobudur, Kabupaten Magelang, Jawa Tengah.

Ernando Ari Viral di Korea Selatan karena Joged Mengejek Lawan

Pria yang akrab disapa Wawan itu mengaku senang pasalnya apa yang dia lakukannya kini tercatat dalam sejarah, karena ritual Thudong baru pertama kali dilakukan di Indonesia.

23 biksu berjalan kaki dari Thailand menuju Candi Borobudur, Magelang

Photo :
  • Twitter
Erick Thohir: Generasi Emas Timnas Indonesia Terus Ciptakan Sejarah Baru

"Ini pertama kali di Indonesia. Dari Indonesia saya sendiri. Tapi ada satu orang umat yang ikut juga," ujar Wawan kepada awak media, Senin 15 Mei 2023

Pria asal Cirebon itu mengungkap, pemilihan Indonesia sebagai tujuan akhir perjalanan ditentukan secara musyawarah di kalangan biksu. Hal itu lantaran puncak Thudong akan diadakan bertepatan dengan perayaan Waisak 2567 BE di Candi Borobudur.

Gong Yoo dan Song Hye Kyo Bakal Main Drama Sejarah Bareng

Selain itu, kata Wawan, pemilihan Indonesia sebagai tujuan akhir juga menarik minat biksu dari berbagai negara. Terlebih, mereka telah lama tidak melakukan perjalanan lantaran pada tahun-tahun sebelumnya harus terhalang pandemi Covid-19.

Lebih lanjut Wawan mengatakan, siapapun boleh mengikuti ritual Thudong. Adapun dalam perjalanan ini Wawan mengatakan ada 30 biksu dan 2 umat yang bergabung.

Wawan mengungkap, ritual Thudong tidak dapat dilakukan di sembarang waktu, misalnya saja pada musim hujan, para biksu dilarang melakukan perjalanan. Namun, selain musim hujan mereka diperbolehkan.

Dia menyampaikan, Thudong bukan sekedar perjalanan biasa. Perlu kesiapan mental dan fisik untuk berjalan sejauh ribuan kilometer ini. Oleh karenanya, kata dia, tidak semua biksu dapat mengikuti ritual ini.

Wawan menyampaikan, selama mengikuti ritual Thudong para biksu hanya diperbolehkan makan dua kali, mulai dari pagi hingga jam 12 siang. Jika sudah melewati batas waktu tersebut, mereka hanya diperbolehkan minum air putih.

Kendati demikian, Wawan mengungkap para biksu yang ikut bersamanya tetap semangat. Terlebih mereka selalu disambut hangat di setiap wilayah yang dilalui. Bahkan, di negara-negara yang mayoritas penduduknya bukan umat Buddha.

"Kita diundang oleh Habib Luthfi untuk ke rumahnya. Respon masyarakat justru banyak yang sangat mendukung. Bahkan negara Muslim pun welcome ke kita. Artinya toleransi mereka sangat tinggi," ungkapnya.

Terakhir, Wawan berharap ritual Thudong ini dapat berjalan lancar hingga selesai dan para biksu dapat kembali ke negara asal mereka masing-masing.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya