Sosok Anggota Polisi yang Berikan Mahar Emas Palsu ke Anak Camat di Purwakarta

Kang Dedi Mulyadi dan Syifa
Sumber :
  • Tangkapan Layar: YouTube

Jakarta – Media sosial dihebohkan dengan kisah anak pak camat di Purwakarta, Jawa Barat yang menerima mahar emas palsu dari seorang pria berseragam alias anggota polisi. Keduanya melaksanakan pernikahan pada 20 Mei 2021 silam.

Komjen Fadil Pimpin Pengamanan Ajang World Water Forum di Bali, 5.791 Polisi Dikerahkan

Menariknya, salah satu saksi dalam pernikahan tersebut adalah mantan bupati Purwakarta Kang Dedi Mulyadi. Ia bahkan sampai mendatangi perempuan bernama Syifa tersebut untuk memberikan penjelasan terkait menerima mahar emas palsu tersebut. 

Ketika berbincang dengan Dedi Mulyadi, secara perlahan sosok pria berseragam yang memberikan mahar tersebut mulai terungkap. Pria berseragam itu bernama Muhammad Agung Drajat Pratama yang ternyata anggota kepolisian yang bertugas di Polrestabes Bandung

Pengakuan Pelaku Begal Siswa SMP di Depok Usai Ditangkap: Incar Anak Sekolah Bawa HP

Kang Dedi Mulyadi dan Syifa

Photo :
  • Tangkapan Layar: YouTube

“Namanya Agung. Bertemunya karena keikhlasan bukan dijodohin. Sudah pacaran 4 tahun yang dikenalin dari temen. Pekerjaannya sekarang sebagai polisi yang sekarang dinas di Polrestabes Bandung," ungkap Syifa dikutip dari YouTube Kang Dedi Mulyadi pada Rabu, 17 April 2024. 

Harga Emas Hari Ini 26 April 2024: Global Anjlok, Antam Stagnan

Lebih lanjut, Syifa mengatakan bahwa Agung saat ini masih berstatus sebagai suami sahnya. Ia bertugas di bagian Jatanras Ditreskrimum Polrestabes Bandung. Kepada Dedi Mulyadi, meski sudah 4 tahun berpacaran, ia masih mendapatkan banyak masalah dengan Agung. 

Ketika ditanya mengapa tetap memutuskan untuk menikah walaupun sudah ada banyak masalah ketika pacaran, Syifa tidak mau menjawabnya. Tiga bulan setelah pacaran, keduanya bahkan memutuskan untuk bertunangan sampai menikah setelah 3 tahun 8 bulan. 

Ketika menikah, Agung memberikan emas sebanyak 10 gram sebagai mahar untuk Syifa. Namun, ketika itu Syifa tidak menaruh rasa curiga bahwa emas tersebut palsu. Meski demikian, ia sempat bertanya tentang surat-surat dari perhiasan emas tersebut kepada ibunda Agung. 

Ilustrasi perhiasan emas

Photo :
  • ist

Namun, permintaan untuk memberikan surat perhiasan tersebut tidak bisa dipenuhi oleh mertua Syifa. Ia kemudian memutuskan untuk mengecek langsung ke toko emas dan rupanya perhiasan tersebut adalah palsu alias tidak ada kadar emasnya sama sekali. 

Mengetahui hal itu, Syifa langsung bertanya kepada sang suami dan Agung meneruskan kepada sang ibunda. Jawaban mertua kala itu menyebut bahwa perhiasan tersebut adalah emas muda. Ibunda Agung juga meyakinkan Syifa bahwa emas tersebut asli. 

"Sampai mamanya bilang, 'udah siniin aja sama mama aja kalau emang mau dijual ke tokonya.' Sampai berbulan-bulan juga enggak ada, ya udah Syifa minta kembaliin lagi," bebernya.

"Suami nagih-nagih lah ke mamanya, biar dibalikin gitu emasnya dengan yang asli. Dikembaliinlah dengan yang asli, tapi emas muda," tambahnya.

Sampai akhirnya Syifa memutuskan untuk melayangkan gugatan cerai terhadap sang suami yang merupakan anggota polisi tersebut. Alasan bercerai bukan semata-mata karena emas palsu, tapi sang suami juga sempat melakukan KDRT kepada dirinya. 

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya