Kronologi Tukang Ojek Asal Jember Tewas Ditembak Kelompok Kriminal Bersenjata di Puncak Jaya
- Yonif 133 Yudha Sakti
VIVA – Seorang tukang ojek asal Jember, Jawa Timur, bernama Zainul tewas ditembak oleh Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) atau Organisasi Papua Merdeka (OPM) di kabupaten Puncak Jaya, Papua pada Kamis, 30 Mei 2024.
Pristiwa tragis ini terjadi di Kampung Usir, Distrik Mulia, Kabupaten Puncak Jaya. Menurut keterangan polisi, Zainul selain bekerja sebagai tukang ojek, korban juga kerap meminjamkan uang di Distrik Mulia.
"Yang bersangkutan itu kerja serabutan kadang meminjamkan uang, kadang ngojek," ucap Kapolres Puncak Jaya AKBP Kuswara, di kutip dari berbagai sumber, Selasa, 4 Juni 2024.
Kaswara selaku Kapolres di Puncak Jaya memberikan keterangan bahwa korban saat di hari kejadian sedang jalan menuju kios untuk menagih uangnya, namun nahas dia menjadi sasaran penembakan oleh OPM.
"Menurut informasi yang kita dalami ini, dia sedang meminjamkan uang. Kemungkinan, pada saat insiden itu yang bersangkutan lagi menagih ke tempat yang meminjam uang ini. Tahu-tahunya terjadilan penembakan itu," ucap Kuswara.
Kaswara mengatakan bahwa tidak ada saksi mata yang melihat secara langsung atas insiden tersebut. Sementara jasad korban pertama kali ditemukan oleh salah satu pemilik kios.
"Yang ada hanya saksi pemilik kios itu, kan pada saat itu sedang tutup kios itu. Terdengarlah tembakan, lalu pemilik kios ini keluar dan melihat Zainul tergeletak bersimbah darah dan langsung di evakuasi ke rumah sakit," terangnya.
Lebih lanjut, Kaswara menegaskan bahwa pihaknya masih dalam penyelidikan untuk mengetahui lebih lanjut. Namun, sejauh ini ada dugaan bahwa pelaku penembakan merupakan salah satu anggota OPM Bumi Walo dan Rambo.
"Saat ini kami dalami, kami belum bisa memastikan siapa pelakunya. Arahnya ke KKB, OTK. Kemarin kami dikasih atau diberikan informasi dari Satgas Damai Cartenz bahwa ada percakapan katanya dari Saudara terduga Bumi Walo dan Rambo," ucapnya.
Kapolres Puncak Jaya meyakini bahwa korban tidak mungkin meminjamkan uang ke anggota Organisasi Papua Merdeka (OPM), kemungkinan korban hanya meminjamkan uang ke warga biasa.
"Kalau itu (meminjamkan uang ke OPM) kemungkinan tidak ada. Mungkin ke orang lain tetapi orang itu, di Mulia ini kan kecil. Kemungkinan terdengar dari suara ke suara," pungkasnya.
Atas insiden tersebut, Panglima Kodam XVII Cendarawasih, Letkol Inf Candra, menegaskan bahwa TNI tidak akan tinggal diam dan akan terus melindungi masyarakat serta mengambil tindakan tegas terhadap KKB/OPM yang mengganggu keamanan dan membahayakan masyarakat.
Selain tindakan tegas, TNI juga akan terus melakukan aksi-aksi sosial untuk membantu masyarakat yang terdampak aksi kekerasan KKB.
"Masyarakat harus dilindungi. Untuk itu TNI tetap bertindak tegas dan hadir untuk masyarakat agar masyarakat mendapatkan pelayanan kesehatan, pendidikan dan tenaga kesehatan, guru serta semua pihak dapat bekerja untuk masyarakat," kata Letkol Inf Candra, dikutip dari Viva Militer, Selasa, 4 Juni 2024.