COVID-19 Kembali Masuk Jawa Barat, Ini Kata Dedi Mulyadi

Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi ngamuk kepada Suporter Persikas Subang
Sumber :
  • Humas Jabar

Bandung, VIVA – Setelah sekian lama suasana relatif kondusif dan pandemi COVID-19 mereda, Jawa Barat kini kembali menerima kenyataan pahit: virus yang sempat melumpuhkan dunia itu kembali terdeteksi. Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Barat melaporkan adanya enam kasus baru COVID-19 yang tersebar di empat kabupaten, menandai kembalinya ancaman kesehatan yang pernah menjadi momok menakutkan bagi masyarakat Indonesia.

Disentil Mendagri Usai Serapan APBD Jabar Merosot, Dedi Mulyadi Singgung Utang Warisan RK

Empat wilayah yang terkonfirmasi memiliki kasus baru adalah Kabupaten Cianjur, Bandung Barat, Bogor, dan Indramayu. Meski jumlahnya belum signifikan, pemerintah provinsi tidak tinggal diam. Langkah-langkah penanganan dan pencegahan langsung dilakukan dengan cepat, terkoordinasi, dan berbasis pengalaman panjang menghadapi pandemi.

Ilustrasi COVID-19/virus corona

Photo :
  • Freepik
Tentara Masuk Sekolah! MPLS Siswa SMA di Jabar Libatkan TNI Demi Pendidikan Karakter

Gubernur Dedi Mulyadi: Jawa Barat Sudah Terlatih Hadapi Pandemi

Menanggapi munculnya kasus baru ini, Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi menyampaikan bahwa masyarakat tidak perlu panik, namun tetap diminta untuk meningkatkan kewaspadaan.

Bandara Kertajati Siapkan Insentif untuk Warga Jabar yang Ingin Berangkat Umroh

“Kita sudah terlatih menghadapi COVID-19 yang jauh lebih berat di masa lalu. Kita sudah punya pengalaman, sistem, dan kesiapan,” ujar Dedi kepada di Gedung Pakuan, Bandung, seperti dilansir dari Antara, Rabu Kemarin 4 Juni 2025.

Gubernur Jabar Dedi Mulyadi

Photo :
  • VIVA.co.id/Adi Suparman (Bandung)

Meski demikian, Dedi menegaskan pentingnya sikap hati-hati. Menurutnya, kewaspadaan adalah langkah utama yang harus kembali dihidupkan, mengingat kemungkinan virus kembali menyebar secara lebih luas masih terbuka.

“Ya kita harus mulai waspada hari ini. Tapi juga jangan terlalu panik. Kita tunggu arahan dari Kementerian Kesehatan terkait langkah-langkah selanjutnya, termasuk jika harus kembali mengenakan masker atau ada pembatasan pergerakan,” imbuhnya.

Enam Kasus COVID-19 Ditemukan di Empat Kabupaten, Pasien Sedang Diobservasi

Dari informasi resmi yang dirilis Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Barat, enam orang terkonfirmasi positif COVID-19. Mereka saat ini telah ditangani oleh fasilitas kesehatan setempat dan sedang menjalani proses observasi serta perawatan lanjutan.

Kabid Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinkes Jabar, Rochady, menyatakan bahwa data awal ini masih bisa berkembang, karena konfirmasi lanjutan dari masing-masing kabupaten/kota masih berlangsung.

“Yang masuk ke dalam laporan aplikasi kami ada enam kasus. Namun saya perlu konfirmasi lebih lanjut dengan pihak kabupaten dan kota terkait,” ujarnya saat dikonfirmasi di Bandung.

Ilustrasi Pasien covid-19

Photo :
  • Times of India

Dinkes Jabar Bergerak Cepat: Edukasi, Surveilans, dan Koordinasi Ditingkatkan

Sebagai bentuk respons cepat, Dinas Kesehatan Jawa Barat langsung mengerahkan tim untuk berkoordinasi dengan dinas kesehatan di masing-masing kabupaten/kota. Fokus utama adalah meningkatkan kinerja surveilans (pengawasan epidemiologi), serta menyebarkan edaran Kementerian Kesehatan tentang kewaspadaan terhadap potensi lonjakan kasus.

Langkah-langkah edukasi kepada masyarakat juga kembali digalakkan. Sosialisasi melalui kanal digital, media cetak, dan komunitas lokal dilakukan untuk mengingatkan kembali pentingnya menjaga kesehatan, mencuci tangan, memakai masker saat diperlukan, dan segera memeriksakan diri jika mengalami gejala mirip flu atau demam.

Jawa Barat Tidak Ingin Mengulang Krisis yang Sama

Meski jumlah kasus terbilang kecil, Pemerintah Provinsi Jawa Barat menyadari bahwa sejarah bisa terulang bila kewaspadaan kendur. Selama pandemi sebelumnya, Jabar merupakan salah satu provinsi dengan tingkat kasus yang cukup tinggi, terutama karena kepadatan penduduk dan mobilitas masyarakat yang tinggi.

Kini, pengalaman itu menjadi modal utama dalam menyusun strategi pencegahan dan penanganan lanjutan. Pemerintah juga tengah menyiapkan skenario darurat jika terjadi lonjakan kasus, termasuk kemungkinan kembali menerapkan protokol kesehatan di tempat umum dan sekolah. (Antara)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya