VIdeo Ricuh Pembongkaran Puluhan Rumah di Naringgul Puncak Bogor

Suasan ricuh pembongkaran puluhan rumah di kawasan Puncak Bogor Rabu 4/9/2019
Sumber :
  • tvOne

VIVA – Pembongkaran puluhan rumah tak berizin di Kampung Daringgul, Cisarua Puncak, Jawa Barat, siang tadi berujung ricuh. Kericuhan terjadi di Jalan Raya Puncak, Kampung Naringgul. 

Laksamana Muhammad Ali Jamin Koptu SB yang Tembak Warga Makassar Diproses Hukum

Sejumlah warga menolak penggusuran di Kampung Naringgul dengan membakar ban di Jalan Raya Puncak. Tak jauh ada sejumlah ibu yang menenteng spanduk berisi menolak penggusuran.  

Para petugas Satpol PP setempat pun berupaya memadamkan api sambil membentuk barisan untuk mengawal langkah eksekusi pembongkaran. Ini merupakan pembongkaran bangunan tahap kedua yang tak memiliki Izin Mendirikan Bangunan (IMB), kali ini dengan mengeksekusi 25 bangunan rumah. Pada tahap pertama telah dibongkar sebanyak 30 bangunan pada 28 Agustus 2019 lalu.

Oknum TNI AL di Makassar Tembak Warga hingga Tewas, Danlantamal: Diproses Sesuai Aturan

Eksekusi berlangsung panas, karena sempat terjadi pengadangan sengit oleh warga. Ratusan petugas gabungan Satpol PP yang dibantu aparat Kepolisian berjaga berusaha meredam perlawanan warga. Sempat terjadi saling dorong dengan warga. 

Kepala Bidang Penegakan Perundang-udangan dan Perda Satpol PP Kabupaten Bogor, Agus Ridallah mengatakan, bangunan merupakan tempat tinggal dan homestay di atas lahan milik negara. "Bangunan di sini tidak memiliki IMB dan berada di atas lahan negara. Kami tidak serta merta membongkar tetapi sudah melalui surat peringatan pertama hingga ke tiga," kata Agus.

Warga Tewas Usai Diperiksa Polisi di Aceh, Propam Turun Tangan

Terkait isu esek-esek prostitusi di bangunan yang diakui sebagai rumah warga, Agus memastikan telah melakukan pengintaian dan penyelidikan. Hasilnya, lokasi itu disewakan perjam yang digunakan sebagai tempat prostitusi terselubung. "Ini sangat mengganggu ketertiban umum. Maka  Bupati Bogor yang menggalangkan progam Nonggol Babat (Nobat) terhadap tempat maksiat menjadi prioritas," tegas Agus.

Selain rumah, di sana ada home stay yang sering disinggahi wisatawan menginap. Pepen salah seorang warga mengatakan, aksi warga kali ini bentuk tuntutan agar pemerintah memberi konpensasi yang dijanjikan. "Awalnya Satpol PP berjanji hanya kamaran (homestay) yang dibongkar tetapi pada kenyataannya rumah warga semua dibongkar. Warga hanya mempertahankan untuk kehidupan sehari-hari," katanya kepada VIVAnews

Pepen mengatakan ada uang kerohiman satu KK diberi Rp 20 juta. Namun, dari 58 KK baru 25 di antaranya yang menerima. Situasi ricuh pembongkaran puluhan rumah tak berizin di Kampung Daringgul di Cisarua Puncak itu dapat disaksikan dalam tayangan Kabar Pilihan tvOne berikut ini: 

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya