Lomba Tulis dan Opini di Hari Pers

Siswa Berorasi di Hari Pers
Sumber :
  • U-Report

VIVAnews - Di panggung ada backdrop bertuliskan Hari Pers: "Terima kasih untuk Pers pengemban spirit anti-bohong". Kemudian, di sekitar panggung, tampak lebih dari seratus lima puluh siswa SMP-SMA Luqman Al-Hakim Surabaya sedang berkonsentrasi menuangkan ide-idenya dalam bentuk tulisan.

Menyamput Hari Pers 9 Februari 2011, sekolah di bawah naungan Pesantren Hidayatullah itu mengisinya dengan lomba Cipta Puisi, Tulis Opini, dan Aksi Orasi. Untuk dua lomba yang pertama diikuti SMP dan lomba yang terakhir untuk SMA.

Apa tema lomba itu? Temanya seperti yang terpampang di backdrop. Maka muncul berbagai pendapat dari para siswa dalam hal usaha melawan kebohongan. Ada yang memilih puisi sebagai media penuangannya. Ada yang memilih menulis opini. Bahkan, yang tampak lebih ekspresif, sebagian memilih bentuk orasi.

Di sepanjang acara tampak para siswa menikmatinya. Mereka paham, bahwa sesekali kegiatan pembelajaran di luar kelas akan sangat menyenangkan dan berpengaruh positif terhadap prestasi mereka.

Saat membuka acara, Ustadz Ibadurrahman sebagai Ketua Panitia menyampaikan bahwa acara ini dimaksudkan untuk memberikan apresiasi kepada pers yang hari ini berulang tahun, yang ke-65. Penghargaan perlu diberikan karena pers yang jujur –yang tak memuat berita dan informasi bohong- bisa menjadi salah satu sumber pembelajaran.

Apa yang disampaikan sang Ketua Panitia tak berlebihan. Sebab, kecuali lewat pendidikan formal, maka memupuk kecerdasan spiritual (dengan salah satu cirinya tak suka berbohong) bisa diasah dari sejumlah sumber lainnya. Misal, dengan aktif mengikuti sekaligus mengritisi perkembangan masyarakat lewat pemberitaan pers.

Sementara Ustadz Amrozi Alimuddin, kepala SMP Luqman Al-Hakim- menyatakan, acara ini dipilih untuk menyampaikan materi secara integratif kepada santri. Di dalamnya, kata dia, ada aspek pelajaran agama Islam, Bahasa Indonesia, Ilmu Pengetahuan Sosial, dan Pendidikan Kewarganegaraan.

Lewat acara itu murid terlatih untuk trampil membaca dan menulis. Juga, membiasakan murid untuk selalu peduli kepada semua permasalan di lingkungan sekitarnya.  Acara berlangsung Rabu, 9 Februari 2011, mulai pukul 09.00 sampai 11.00, bertempat di kampus mereka, Pesantren Hidayatullah, Kejawan Putih Tambak VI/1 Surabaya.

Di acara pembukaan, pukul 09.15 ada pembacaan puisi bertema 'anti kebohongan'. Lalu, dilangsungkan lomba menulis puisi dan opini bertema‘anti-kebohongan’. Selama setengah jam mereka menuangkan idenya lewat puisi dan opini. Sementara pada saat yang sama, di panggung siswa SMA berlomba orasi.

"Jika kebohongan telah bermetamorfase, seberapa besar dosa kita," tulis Ar-Roziqul lewat puisi yang ditulisnya. "Masyarakat dunia sangat membutuhkan jasa wartawan untuk mendapat informasi yang benar," tulis Muhammad Hamid Jufrizar.

Kita berharap, siswa yang jujur atau tidak suka berbohong adalah sebagian dari ciri dari siswa yang berintegritas. Hanya dengan tumbuhnya siswa dengan sifat positif seperti itulah harapan akan terbangunnya karakter dan budaya bangsa yang mulia dapat terwujud. (adi)

Prabowo Tegaskan Bung Karno Milik Rakyat, Bukan Milik Satu Partai
Guru Pencak Silat Cabuli Muridnya Diamankan Polres Sampang

Guru Pencak Silat di Sampang Cabuli Muridnya dengan Modus Pengobatan

 Guru Pencak Silat di Sampang Cabuli Muridnya Bermodus Pengobatan, Korban Trauma dan Berhenti Belajar Silat.

img_title
VIVA.co.id
10 Mei 2024