15 Negara Hadiri ICOPE 2012 di Bali

Pembukaan International Conference On Oil Palm And Environment (ICOPE) 2012
Sumber :
  • Febrianto A Wibowo

VIVAnews - PT SMART Tbk bersama CIRAD dan WWF Indonesia menggelar International Conference on Oil Palm and Environment (ICOPE) 2012, untuk ketiganya. Acara ini bertema "Bagaimana meningkatkan produksi minyak sawit dengan tetap menjaga kelestarian hutan". Acara ini berlangsung pada 22 -24 Februari 2012, di Nusa Dua, Bali.

Cegah Informasi Simpang Siur, Jemaah Haji Diimbau Tak Bagikan Kabar Tidak Benar di Media Sosial

Acara ini merupakan upaya menjadikan minyak sawit beserta produk turunannya, sebagai solusi berkelanjutan pemenuhan kebutuhan pangan dan energi dunia. Namun, senantiasa mengedepankan aspek konservasi hutan dan keanekaragaman hayati.

Fokus kegiatan ini adalah upaya pengelolaan hutan bernilai konservasi tinggi dan keanekaragaman hayati, pengurangan emisi karbon, pemanfaatan jasa lingkungan, hingga upaya intensifikasi perkebunan rakyat.

Usulan Kejaksaan Izinkan Lima Smelter Perusahaan Timah Tetap Beroperasi Disorot

“Bagaimana meningkatkan produksi minyak sawit dengan tetap menjaga kelestarian hutan adalah tema utama pembahasan kegiatan tahun ini,” ujar anggota Steering Committee kegiatan ini yang juga Presiden Direktur PT SMART Tbk, Daud Dharsono.

Tercatat hampir 400 orang peserta dari 15 negara menghadiri kegiatan ini. Konferensi pers melibatkan Menteri Pertanian, Suswono; Menteri Kehutanan, Zulkifli Hasan; Sekretaris Menteri Negara Lingkungan Hidup, Arif Yuwono; serta Komisaris Utama PT SMART Tbk, Franky O. Widjaja; Direktur Esekutif WWF Indonesia; Efransjah dan Direktur CIRAD, R. Habib.

Mahfud MD Blak-blakan Soal Langkah Politik Berikutnya Usai Pilpres 2024

Pemerintah Indonesia sejak lama meyakini perkebunan sawit yang dikelola secara berkelanjutan adalah salah satu jawaban dalam memperkokoh perekonomian serta kesejahteraan sosial, membangun ketahanan pangan dan energi. Sekaligus menjaga kelestarian lingkungan.

Hal ini tampak ketika sawit menjadi salah satu dari komoditas unggulan pangan dalam kegiatan ekonomi utama Master Plan Percepatan dan Perluasan Pembangunan Ekonomi Indonesia (MP3EI).

“ICOPE diharapkan mampu menjadi wahana bagi berbagai pihak, seperti industri perkebunan, pengolahan, perdagangan, pakar, peneliti serta akademisi, lembaga swadaya masyarakat, lembaga keuangan hingga regulator atau pemerintah guna saling berbagi pengalaman seputar pengelolaan perkebunan sawit terbaik,” kata Franky O. Widjaja, Komisaris Utama PT SMART Tbk.

Sejak penyelenggaraan ICOPE pertama, telah disepakati berbagai inisiatif penting tentang pengelolaan perkebunan sawit, yang kini diimplementasikan oleh perusahaan-perusahaan perkebunan di tingkat nasional maupun internasional.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya