VIVAnews - Warung itu sangat sederhana. Lantai tanah. Dinding gedek (anyaman bambu). Atap asbes. Ukurannya juga kecil, tak sampai 3×5 meter persegi.
Tapi meski sederhana, warung itu sangat ramai dengan pengunjung. Ketika kami datang ke sana beberapa minggu lalu, sekitar lima meja di luar semua terisi pengunjung. Saya dan anak istri harus nyempil di salah satu meja, berbagi dengan pembeli yang lain.
Warung ini tanpa nama. Tapi banyak orang menyebutnya Warung Made Bencog Jalan Turi. Lokasinya memang di jalan Turi, Kesiman Denpasar Timur. Masuk dari jalan Supratman, warung ini ada di kiri jalan. Kalau dari jalan Gatot Subroto, adanya di kanan jalan.
Warung ini menyajikan makanan-makanan khas Bali. Plecing kangkung, tipat cantok, es daluman, dan seterusnya. Samar-samar saya ingat kalau sekitar sepuluh tahun lalu saya sudah pernah ke warung ini. Tapi kalau tidak salah waktu itu warungnya masih berupa kaki lima, belum permanen seperti sekarang.
Beberapa teman pernah bilang kalau warung ini terkenal, terutama di kalangan anak-anak sekolah di Denpasar. Makanya kalau hari biasa, warung ini dipenuhi anak-anak berseragam abu-abu putih. Hari itu, ketika saya dan anak istri ke sana pas hari Minggu, sebagian besar pengunjungnya juga anak-anak gaul.
Saya pesan tipat plecing siang itu. Ini menu yang baru kali ini saya temukan selama hampir sebelas tahun tinggal di Bali. Biasanya menu yang ada di warung-warung lain itu plecing kangkung atau tipat cantok. Plecing kangkung berupa sayur kangkung rebus yang dibiarkan panjang dengan sambal tomat, biasanya. Sedangkan tipat cantok adalah ketupat yang pakai bumbu kacang. Tipat cantok biasa berisi sayur taoge dan kangkung.
Nah, tipat plecing ini gabungan dari plecing kangkung dan tipat cantok. Jadi plecing kangkung pakai kuah tapi isi tipat yang dibelah dua, tidak diiris kecil. Seperti tipat kuah tapi isi sayur kangkung. Ada tambahan telur di menu ini. Sambel pedasnya di atas sayur kangkung.
Rasanya, ala mak jaaan, pedas dan segar. Segarnya menu ini dari kangkung dan kuah.
Tak hanya tipat plecing di warung ini. Ada rujak bali kuah pindang, tipat cantok, plecing kangkung, plecing rumput laut, es gula, dan buanyak lagi. Oh ya, ada rujak juga di warung ini. Cocok sebagai penutup setelah kita nyeruput es daluman usai makan.
Pelayanan yang cepat, tak sampai lima menit sudah tersedia, membuat saya terkesan. Soalnya warung sederhana begini kan biasanya agak lama. Apalagi kalau pengunjungnya banyak. Tapi ini tidak. Dengan cepat pengunjung akan dilayani. Mungkin karena pekerjanya juga banyak.
Warung ini juga murah. Harga per porsi tak sampai Rp. 5000. Dengan menu mak jan, layanan cepat, harga murah, dan tempat yang nyaman, warung ini masuk salah satu warung terbaik di Denpasar bagi saya.. [b]
VIVA.co.id
29 April 2024
Baca Juga :
Komentar
Topik Terkait
Jangan Lewatkan
Terpopuler
Selengkapnya
Partner
Dana Hibah Pilkada Mojokerto Capai 82 Miliar, Lebih Banyak untuk Honor Badan Adhoc
Jatim
12 menit lalu
Setidaknya KPU akan memilih 90 anggota PPK yang akan mengisi di 18 kecamatan. Ditambah dengan kebutuhan PPS sebanyak 912 anggota atau masing-masing 3 orang .
Prestasi RSUD KiSA, Depok Punya Rumah Sakit yang Bisa Diandalkan Sekda: Pelayanan Dimaksimalkan
Siap
31 menit lalu
RSUD KiSA mungkin tidak asing lagi bagi warga Depok rumah sakit milik pemerintah Kota Depok tersebut terletak tak jauh dari daerah Parung, Kabupaten Bogor. Rumah sakit
Batu yang Berisi Batu Akik Menakjubkan Ternyata Telur Dinosaurus Berusia 60 Juta Tahun
Wisata
sekitar 1 jam lalu
Mineral batu akik yang cantik dan didaftarkan ke Koleksi Mineralogi Museum Sejarah Alam pada tahun 1883 membuktikan itu ternyata adalah telur dinosaurus.
Semifinal Piala Asia U-23: Skor Indonesia Vs Uzbekistan pada Babak Pertama
Jabar
sekitar 1 jam lalu
Timnas Indonesia U-23 bertanding melawan Uzbekistan dalam semifinal Piala Asia U-23 di Abdullah bin Khalifa Stadium, Doha, Qatar Senin, 29 April 2024 malam. Di babak pert
Selengkapnya
Isu Terkini