Lokalisasi Rumah Badak

Badak Bercula Dua
Sumber :
  • U-Report

VIVA.co.id - Tubuhnya tegap, hitam keabu-abuan, berkulit kasar, dan sedikit berbulu, memiliki cula, ada yang satu dan ada juga dua dengan pembawaan yang tenang. Hidupnya senang dikubangan ketika musim panas seperti orang mandi. Ya, kita pasti kenal dengan binantang yang satu ini.

Peranan Uang dalam Hidup

Kalau kita pergi ke kebun binatang, tidak selalu dapat kita temui, karena selain langka, binatang ini juga hidup di daerah khusus, dan jumlahnya pun bisa dihitung. Di Indonesia saja ada beberapa tempat yang menampung binatang yang disebut badak ini, yakni Taman Nasional Ujung Kulon dan Cagar Alam Krakatau.

Kedua tempat ini sudah menjadi situs warisan alam dunia yang ditetapkan oleh UNESCO pada tahun 1991. Kita seharusnya patut berbangga dengan penghargaan dunia ini. Karena tidak semua taman nasional diberi anugrah situs warisan alam dunia.

Pengumuman Pemenang "Cerita Anda Bagi-bagi Hadiah"

Dengan demikian, kita pun memiliki kewajiban untuk melestarikan, menjaga, dan merawatnya dengan sebaik mungkin. Seperti halnya salah satu satwa langka yang ada Taman Nasional Ujung Kulon ini. Selain itu, hewan ini patut menjadi perhatian khusus pemerintah juga. Habitatnya hampir punah karena disebabkan oleh perbuatan manusia yang tidak bertanggung jawab.

Badak banyak dicuri dan diambil gadingnya untuk dijual ke negeri tetangga, tiongkok untuk dijadikan obat-obat tradisional. Konon, harganya cukup fantastis dan menggiurkan dengan harga $30.000, bayangkan saja satu gading dengan harga sekian, dikali dengan nilai rupiah kita yang saat ini sampai pada level Rp.14.800,-.

Integritas yang Tinggi sebagai Harga Mati

Mereka akan mengantongi uang senilai Rp.444.000.000. Masalah yang mengancam kehidupan habibat tidak hanya dari pencurian, pembunuhan badak, namun juga pembabakan hutan secara liar, sebagai tempat mereka bermukim terancam punah. Hutan adalah tempat badak bergantung untuk terus hidup dan melestarikan keturunan-keturanannya, khususnya hutan hujan.

Tanpa adanya hutan hujan, daratan banjir, dan padang rumput basah, badak tidak bisa hidup dengan layak dan nyaman. Untuk mengatasi hal ini, pemerintah perlu mempertimbangkan lokasi rumah badak. Dengan adanya lokalisasi rumah badak, dapat meminimalisir kepunahan badak. Misalnya, pemerintah mengidentifikasi, hutan-hutan yang layak untuk menjadi rumah tinggal badak.

Sebagaimana kita ketahui, badak bisa hidup di hutan hujan tropis. Di Indonesia sendiri ada beberapa wilayah memiliki hutan hujan tropis ini, seperti halnya Pulau Jawa, Sumatera, Kalimantan, Sulawesi, dan Papua. Letak Indonesia yang cukup strategis dan dilewati oleh garis katulistiwa, memungkinkan badak disebar luar ke beberapa tempat yang menjadi habitat khususya.

Dengan adanya lokalisasi ini, badak dapat berkembang dengan baik, tidak hanya di Taman Nasional Ujung Kulon, tapi juga dapat disebar di daerah lainnya. Dengan cara lokalisasi rumah badak artinya, tidak ada seorang pun yang dapat memanfaatkan hutan tersebut untuk kepentingan lain selain untuk pelestarian hidup badak.

Lokalisasi juga akan mempermudah pemerintah untuk memantau dengan tepat, tempat-tempat mana yang sering rawan pencurian, dan penjualan badak. Peningkatan keamanan, dengan memberdayakan polisi hutan dapat membuat para pencuri, pembunuhan badak diperkecil jumlahnya. Apalagi dengan memberikan sanksi yang cukup berat kepada para pelanggarnya. Ibarat manusia, hewan pun butuh perlindungan, tempat yang nyaman, dan aman untuk mereka berkembang biak. (Cerita dikirim oleh Elvira Suryani, Bekasi)

Tulisan ini diikutsertakan dalam lomba menulis Cerita Anda dengan tema "Bagaimanakah Rumah yang Nyaman Untuk Badak?" Info lebih jelas klik http://ceritaanda.viva.co.id/news/read/673610-ayo-ikuti-lomba-menulis-cerita-anda)

(Punya cerita atau peristiwa ringan, unik, dan menarik di sekitar Anda? Kirim Cerita Anda melalui email ke ceritaanda@viva.co.id atau submit langsung di http://ceritaanda.viva.co.id/kirim_cerita/post)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya