Kalau Badak Dapat Berbicara

Badak Jawa
Sumber :
  • U-Report

VIVA.co.id - Di Taman Nasional Ujung Kulon, hiduplah seekor induk Badak Jawa (Rhinoceros Sondaicus) bernama Dessy dan anak-anaknya, Arjuna dan Dwipa. Mereka sedang bercakap-cakap di suatu siang yang terik. Berikut adalah isi percakapan mereka: "Bu, seperti apa ya surga itu?" tanya Arjuna penasaran.

"Ehm Ibu tidak tahu, Nak. Namun, sepertinya di sana banyak makanan," sebut Ibu sambil menahan lapar yang merajai perutnya.

"Iya, Bu. Mungkin di surga itu banyak sekali tumbuh-tumbuhan yang dapat kita makan, kita bisa hidup bahagia di sana", sahut Dwipa, "Dan, karena banyaknya kita tidak perlu berebut dengan kelompok (binatang) lain, terutama kelompok banteng. Mereka galak sekali." Ibu berpikir keras.

Ingin sekali ia ke surga, dengan impian pakan yang melimpah untuk ia dan keturunannya. Namun, pada akhirnya ia hanya menggumam.  

"Di surga pasti tidak ada pemburu liar, Dwipa. Kita bisa bebas berlarian tanpa perlu merasa was-was," Arjuna menambahkan sambil tersenyum membayangkan.

"Pemburu liar itu menginginkan cula kita", kata Ibu menimpali. "Katanya dimanfaatkan jadi obat untuk mereka", suara Ibu lirih. Dwipa meringis. Masih lekat di benaknya kejadian beberapa bulan yang lalu, ketika mereka melintasi seekor badak yang mati tertembak, dengan luka menganga pada bagian hidungnya. Ya, culanya sudah diambil. Sekujur tubuhnya gemetar.

"Tapi kenapa cula kita tidak dapat membebaskan kita dari penyakit, Bu?" sambung Arjuna. "Ibu juga tidak tahu, Nak", Dessy tidak dapat menyembunyikan sedihnya, mengingat bahwa jumlah Badak Jawa seperti mereka kian berkurang juga akibat serangan penyakit-penyakit.

Dalam ingatannya mungkin hanya ada sekitar 50-60 badak di taman ini."Mudah-mudahan di surga kebutuhan kita lebih diperhatikan. Kita dan keturunan kita kelak bisa hidup tenang. Tapi surga itu dimana ya, Bu? Dan, apakah semua manusia itu jahat?" mata Dwipa menerawang.

PM Denmark Terancam Dimakzulkan? Skandal Pemusnahan Cerpelai

Badak Jawa adalah spesies yang masuk ke dalam 14 prioritas hewan langka yang akan dinaikkan populasinya. Spesies mereka terancam dengan bahaya bencana alam, penyakit, kelangkaan tumbuhan pakan, serta yang terutama, perburuan liar. Pemerintah, lembaga swadaya, serta masyarakat awam wajib terlibat dalam pelestarian hewan langka yang kini jumlahnya hanya 57 ekor.

Tiga upaya yang dapat kita lakukan, antara lain: penegakkan hukum oleh pemerintah dan peningkatan kesadaran masyarakat terhadap perburuan liar; pengadaan manajemen habitat untuk meningkatkan kualitas rumah bagi Badak Jawa; dan relokasi ke tempat yang lebih aman. Mari kita wujudkan surga untuk Badak Jawa, agar keturunan kita pun masih memiliki kesempatan untuk melihat keberadaan mereka. Bahkan makhluk bukan-manusia pun berhak untuk dilestarikan untuk kepentingan mereka sendiri. Velasquez, berdasarkan ecological ethics.

Hindari Stres Saat Pandemi COVID-19, Coba Lakukan Ini
Anjing laut

10 Suara Hewan Terseram di Dunia, Nomoor 1 Bikin Tercengang

Entah sudah atau belum pernah mendengarnya, namun nyatanya suara hewan terseram di dunia ini bikin kita geleng kepala.

img_title
VIVA.co.id
11 Maret 2022