- VIVAnews/Anhar Rizki Affandi
VIVA.co.id – Kisah ini terjadi di pertengahan tahun 2003 ketika aku bekerja di salah satu perusahaan swasta. Jelasnya, di sebuah pabrik di bidang elektronik. Suatu hari, aku membaca info baru di papan pengumuman yang menyatakan ada lomba berjoget goyang dangdut. Aku pun tertarik karena kebetulan aku senang dan hobi dalam bergoyang.
Aku sering ikut lomba-lomba goyang dangdut dan mendapatkan juara. Begitu pula pada lomba joget yang satu ini, aku pun meraih juara satu setelah lomba goyang dangdut. Setelah lomba itu, keesokan harinya aku datang ke pabrik seperti biasanya. Namun, yang mengherankanku adalah ketika semua orang melihatku.
Aku pun semakin bingung tatkala hari-hari berikutnya, saat aku sedang istirahat, semua orang memanggilku dengan nama seorang penyanyi dangdut yang terkenal akan goyangannya. Aku merasa sangat malu dan minder setiap kali akan istirahat. Aku pun mulai berpikir bahwa goyang pinggulku ternyata membuat namaku berubah menjadi nama penyanyi dangdut itu.
Terus terang, saat aku sering lomba goyang dangdut, aku belum memakai jilbab. Lalu, setelah aku merenungi semuanya, tepatnya, pada Minggu malam, kuputuskan untuk berjilbab dan melupakan semua masa laluku termasuk goyang pinggulku yang pernah kulakukan dulu.
Sebagian temanku ada yang mengucapkan selamat, tapi sebagian masih ada juga yang memanggil dengan sebutan nama penyanyi dangdut itu. Tapi yang penting sekarang, bagiku, niat di hatiku memakai jilbab bukan karena panggilan penyanyi dangdut itu. Tapi karena Allah SWT. Alhamdulillah, sekarang aku tetap istiqamah dalam berjilbab. Dan insyaallah aku akan tetap menjaga jilbabku. (Tulisan ini dikirim oleh maskoko21)
Kisah Inspiratif dari Anak Santri, Ciptakan Produk Pangan untuk Solusi Kesehatan
Dengan panduan teknologi pangan yang ada ini mereka memperkenalkan bubur instan umbi Garut sebuah produk yang tidak hanya inovatif tetapi juga menyimpan kepedulian sesama
