Zuki, Anak Asuh yang Berhasil Jadi Mahasiswa UGM
VIVA – “Tidak ada hasil yang mengkhianati usaha. Siapa yang berbuat lebih, maka akan dapat hasil yang lebih pula”.
Kutipan di atas selalu memotivasi Mohammad Marzuki, anak asuh Rumah Yatim Tegal yang saat ini sedang berkuliah di Universitas Gadjah Mada (UGM) Yogyakarta, jurusan Ilmu dan Industri Pertanian. Laki-laki kelahiran Tegal, 8 Agustus 1999 ini tak menyangka dirinya bisa menjadi salah satu mahasiswa di universitas bergengsi tersebut. Apalagi saat ini, ia mendapat beasiswa penuh dari Rumah Yatim dan Bidikmisi.
“Alhamdulillah, berkat izin Allah saya bisa melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi," papar Zuki, sapaan akrabnya. Zuki menyampaikan, semua pencapaian itu diperoleh dari kerja keras serta doa yang tidak berhenti dilakukannya. Apalagi pencapaian Zuki saat ini merupakan cita-citanya, serta harapan ibu dan almarhum ayahnya.
"Alhamdulillah bisa kuliah di universitas negeri dikabul Allah,” ungkap Zuki, bangga. Menurut Zuki, memperbanyak ibadah, hafalan, belajar dan berdoa merupakan kerja kerasnya untuk mencapai mimpi tersebut. Tidak lupa, ia selalu meminta doa ibunya serta pengurus dan teman-temannya di Rumah Yatim Tegal.
Sudah delapan tahun Zuki tinggal di asrama Rumah Yatim Tegal. Tepatnya ketika Zuki masih duduk di bangku kelas 4 SD. Namun, setelah ia resmi menjadi mahasiswa UGM, Zuki mesti meninggalkan Tegal dan pergi ke Yogyakarta. Kini, Zuki tinggal di asrama Rumah Yatim Kaliurang, Yogyakarta.
Sudah lima bulan Zuki berada di Kota Gudeg tersebut. Di sana Zuki adalah seorang remaja yang sangat aktif. Selain aktif berkuliah, mengerjakan tugas, dan berorganisasi, Zuki juga aktif berkegiatan di asrama sebagai pembimbing anak asuh belajar menghafal.
Anak kelima dari tujuh bersaudara ini mengatakan, ia tidak akan menyia-nyiakan kesempatannya berkuliah saat ini. Zuki berjanji, akan menjadi mahasiswa terbaik di fakultasnya. Agar ia bisa membanggakan ibu, almarhum ayah, saudara, Rumah Yatim dan para donatur yang selalu mendukungnya. Ia pun berjanji akan melakukan yang terbaik untuk membalas semua kebaikan Rumah Yatim.
“Zuki hanya bisa membalas semua kebaikan Rumah Yatim yang telah mendidik, menyemangati dan menyekolahkan Zuki dengan membimbing dan menyemangati adik asuh," jelas Zuki.
Remaja yang gemar bermain sepak bola ini mempunyai cita-cita yang mulia. Dia berharap, setelah lulus nanti ia akan membangun desanya menjadi desa terbaik dalam segi pertanian. Agar masyarakat di sana, sambung Zuki, yang dominan petani dan buruh tani bisa menikmati hasil panen yang melimpah.
Selain itu, kelak ia pun ingin mengabdi di Rumah Yatim. Membantu mencerdaskan, memandirikan anak asuh, dan menggapai mimpi adik asuhnya. “Zuki ingin membantu Rumah Yatim dengan kemampuan yang Zuki punya. Semoga apa yang Zuki lakukan ini bisa menjadi manfaat besar,” ungkapnya.
Zuki berpesan kepada teman-temannya di Rumah Yatim, agar selalu bersemangat dan serius untuk meningkatkan ibadah dan belajar. Karena, kedua hal tersebut adalah kunci dari sebuah kesuksesan. “Terima kasih kepada Rumah Yatim dan para donatur yang telah memfasilitasi, membimbing dan menyemangati. Semoga semua kebaikan Rumah Yatim dan donatur dibalas oleh Allah. Zuki akan memanfaatkan kesempatan ini sebaik mungkin,” tutup Zuki. (Tulisan ini dikirim oleh Sinta Guslia)