Keindahan Desa Kiarasari Perkuat Kearifan dan Budaya Lokal

Keindahan Desa Kiarasari, Bogor.
Sumber :

VIVA – Di Kecamatan Sukajaya, Kabupaten Bogor terdapat lima desa. Yaitu Desa Sipayung, Desa Sukamulih, Desa Cileuksa, Desa Kiarapandak, dan Desa Kiarasari. Kiarasari adalah desa terluas dari Kecamatan Sukajaya, dengan jumlah penduduk kurang lebih sepuluh ribu jiwa. Desa ini terdiri dari empat dusun yang terbagi dalam dua RW. Desa Kiarasari merupakan perbatasan antara Sukabumi dan Banten.

Tanggung Jawab dan Rekonsiliasi Masyarakat Lumban Dolok

Kearifan lokal merupakan modal sosial yang harus terus dijaga dan dipelihara untuk meningkatkan semangat desa membangun. Untuk itu, pemerintah desa memfasilitasi kelembagaan adat dan menyamakan persepsi untuk dapat terlibat secara aktif. Gagasan untuk memperkuat kearifan lokal dan budaya diterjemahkan dalam konsep pengembangan desa wisata.

Hal ini ditandai dengan pembentukan Forum Desa Wisata Kiarasari. Menurut Asep Suryana alias Ceceng, Desa Wisata Kiarasari selain pengembangan obyek destinasi wisata alam seperti air terjun, sungai, serta pemandangan alam, yang jauh lebih utama dari tujuan adalah pengetahuan serta praktik-praktik kearifan lokal yang masih dilakukan oleh masyarakat.

Jokowi Diminta Lerai Konflik Ketua Pramuka dengan Menpora

Ketaatan masyarakat Desa Kiarasari terhadap adat sampai saat ini masih memengaruhi pola perilaku kehidupan, gaya arsitektur pada pembangunan rumah, dan cara bertani serta cara berpikir masyarakat dalam kesehariaannya. Sebagian besar penduduk Desa Kiarasari bekerja sebagai petani, beternak kambing, sapi, kerbau, dan juga ada beberapa warga yang masih mencari sisa emas di bawah tanah yang kemudian diolah dan dijual ke kota.

Masyarakat Desa Kiarasari memiliki kesatuan adat kiarasari yang disebut dengan Saaki. Saaki berasal dari dua suku kata dalam padanan sunda. Yaitu sa berarti satu, dan aki yaitu kakek atau leluhur. Jadi, Saaki dapat dimaknakan satu kakek atau satu keturunan.

Bantuan untuk Pesantren Mirrozatul Lombok Barat

Saaki memiliki  fungsi sebagai wadah para sesepuh kampung se-Kiarasari untuk membangun komunikasi dan menyamakan presepsi tentang adat. Seminggu sebelum Seren Incu Putu (cucu dan keturunan), Kasepuhan Desa kiarasari melakukan nyekar tahunan ke Kasepuhan Cipatat Kolot guna meminta restu.

Bagi para travelers, instansi sekolah, dan perguruan tinggi yang sedang melakukan penelitian atau yang ingin sekadar menikmati keindahan alam atau hidup bersama masyarakat di Desa Kiarasari bisa langsung datang ke kantor kepala desa setempat. Selanjutnya akan dipandu oleh Forum Desa Wisata. Dan untuk mengetahui info seputar Desa Kiarasari dapat dilihat di www.kiarasari.desa.id/. (Tulisan ini dikirim oleh Fransiska Viestri Putri, mahasiswa Fikom Universitas Pancasila, Jakarta)

Ilustrasi.

Pergilah Dinda Cintaku

Maafkan aku yang terlalu berlebihan mencintaimu.

img_title
VIVA.co.id
26 Februari 2018