Milad ke-18, Daarul Qur'an Launching Gerakan Yatim Nusantara

Suasana zoom milad Daarul Qur'an
Sumber :
  • vstory

VIVA – Pemerintah Republik Indonesia saat ini tengah memberlakukan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Darurat sejak 3 Juli hingga 20 Juli mendatang. Hal itu menyusul melonjaknya kasus Covid-19 di berbagai daerah di Indonesia.

Pemanfaatan Maggot Sebagai Pakan Ternak

Tak ayal, membludaknya kasus Covid-19 itu mengakibatkan meningkatnya pasien Covid-19 di berbagai rumah sakit. Sehingga membuat sebagian besar rumah sakit dan layanan kesehatan penuh.

Tak hanya itu, persoalan baru pun kembali bermunculan seperti langkanya oksigen, penuhnya jadwal ambulans, hingga panic buying yang membuat harga sejumlah kebutuhan rumah tangga meroket.

Hidroponik, Solusi Lahan Sempit di Perkotaan

Dampak terparah dari mengganasnya Covid-19 akhir-akhir ini adalah meningkatnya jumlah pasien Covid-19 yang wafat. Mulai dari lansia, orang dewasa, remaja bahkan anak-anak dan balita.

Melihat gejolak yang luar biasa akibat lonjakan Covid-19 ini, Pimpinan Umum Daarul Qur'an KH. Yusuf Mansur berinisiasi meluncurkan sebuah program yang ia namakan Yatim Nusantara Daarul Qur’an. 

Bahaya Masker Medis: Ancaman Baru Climate Crisis

Yatim Nusantara Daarul Qur’an merupakan program kemanusiaan yang dicetuskan oleh KH. Yusuf Mansur melalui PPPA Daarul Qur'an untuk masyarakat terdampak Covid-19 terutama anak-anak yatim.

Program ini lahir dari kepedulian KH. Yusuf Mansur kepada anak-anak Indonesia yang kehilangan ayahnya akibat terserang Covid-19. Hingga mereka pun akhirnya menjadi anak yatim dan ibunya menjadi seorang janda.

Hal itu disampaikan KH. Yusuf Mansur dalam acara tasyakuran milad ke-18 Daarul Qur'an pada Senin (5/7) pagi. Dalam acara yang digelar secara virtual itu KH. Yusuf Mansur begitu sedih mendengar kabar duka yang terus berdatangan akibat Covid-19.

"Ada banyak gelombang yatim di seluruh Indonesia akibat wabah Covid-19, ada yang semalem jadi yatim, dua hari sebelumnya, bahkan bisa jadi sepekan berikutnya jadi yatim-piatu," ucap KH. Yusuf Mansur sembari menangis.

Dari banyak kasus anak-anak yang menjadi yatim-piatu, ia ingin PPPA Daarul Qur'an memiliki database anak-anak yatim-piatu di seluruh Indonesia. Data tersebut nantinya akan dijadikan acuan untuk membuka donasi kepada masyarakat sebagai dukungan terhadap mereka.

Ia telah berkoordinasi dengan berbagai pimpinan unit Daarul Qur'an, termasuk PPPA Daarul Qur'an untuk meluncurkan program tersebut. Yatim Nusantara Daarul Qur’an direncanakan akan berbasis aplikasi. Tetapi, program tersebut akan lebih dahulu menjadi campaign besar di berbagai media crowdfunding Daarul Qur'an seperti pppa.id dan sedekahonline.com.

Meski bernama Yatim Nusantara Daarul Qur’an, KH. Yusuf Mansur menegaskan bahwa ia tak hanya akan membantu anak-anak yatim semata, namun juga anak-anak piatu, yatim-piatu hingga janda-janda.

"Saya membayangkan dengan izin Allah, kita mendapatkan hadiah dari Allah dan kita hadiahkan kembali berupa aps Yatim Nusantara Daarul Qur’an, tapi di dalamnya tetep ada piatu, yatim-piatu, janda-janda," serunya.

Dirinya mengajak seluruh Sumber Daya Insani (SDI) Daarul Qur'an Group untuk menjadi pelopor dalam gerakan tersebut. Dimulai dari dirinya yang mendonasikan sebanyak 1 juta rupiah, kemudian disusul satu demi satu SDI Daarul Qur'an Group lainnya dengan jumlah yang bervariasi. Sehingga terkumpulah sebanyak Rp44,592 juta.

Dalam benaknya sudah tergambar ketika jajaran SDI Daarul Qur'an Group menjadi keluarga baru bagi anak-anak yatim itu. Misalnya saja menjadi ayah, ibu, kakak, paman, bibi atau siapapun untuk mereka.

"Misalnya, nih, perempuan Daarul Qur'an menjadi ibu atau saudari dari mereka, masyaAllah," imbuhnya.

Oleh karena itu, di momen istimewa ini KH. Yusuf Mansur secara resmi meluncurkan program Yatim Nusantara Daarul Qur’an. Ia mengajak seluruh masyarakat Indonesia untuk mendukung program tersebut lewat PPPA Daarul Qur'an, yakni portal pppa.id dan sedekahonline.com.

Harapannya, inisiasi ini dapat menjadi salah satu pemicu meningkatnya perekonomian Indonesia yang tentu saja paling dirasakan oleh masyarakat menengah ke bawah, terlebih bagi anak-anak yatim dan janda. Selain itu, agar masyarakat Indonesia semakin 'guyub' karena dapat saling membantu satu sama lain.

"Bismillah, ya, kita niatin ini, semoga Allah angkat semua keburukan, kejelekkan, hal-hal yang nggak kita mau, termasuk Covid-19 ini, Allah ganti dengan keberkahan," pungkasnya. 

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya
Disclaimer: Artikel ini adalah kiriman dari pengguna VIVA.co.id yang diposting di kanal VStory yang berbasis user generate content (UGC). Semua isi tulisan dan konten di dalamnya sepenuhnya menjadi tanggung jawab penulis atau pengguna.