Rakyat Berpenghasilan Harian Terpukul Pandemi dan PPKM

- vstory
VIVA -- Eisha M.Rachbini, Ph.D. ekonom INDEF, menyatakan untuk reformasi struktur ekonomi nasional memang masih didominasi oleh sektor rumah tangga.
“Ke depan, bagaimana dapat mengalihkan pertumbuhan ekonomi yang lebih produktif sehingga bisa lebih mendorong investasi, hilirisasi dan ekspor,” katanya pada webinar INDEF Merespon Pidato Kenegaraan dan Keuangan RAPBN 2022” Selasa 17 Agustus 2021, jam : 13.00-15.00 WIB.
Menyinggung pertumbuhan Ekonomi, Eisha juga mengatakan pada Q2/2021 petumbuhannya ditopang oleh ekspor. Namun impor terlihat menurun yang sebenarnya gejala menurunnya impor terjadi sejak 2018.
“Ekspor non migas masih mendominasi positif, hal itu yang mendorong positifnya neraca perdagangan nasional. Ekspor juga didukung oleh membaiknya harga komoditas di pasar internasional sejak 2020 dan diperkirakan melonjak naik pada 2021 ini dengan membaiknya demand komoditas,” kata Eisha.
Eisha juga mengatakan bahwa Sektor UMKM masih jadi tulang punggung perekonomian nasional karena mampu menyerap 97 persen tenaga kerja dan 6 persen PDB.
“UMKM harus segera didorong menguasai sektor perdagangan digital. Sayangnya, penggunaan internet Indonesia masih tergolong rendah di ASEAN, di bawah 50 persen dari total individu masih di bawah Vietnam dan jauh di bawah Malaysia,” katanya.
Dalam tinjauan Eko Listyanto, MS, Wakil Direktur INDEF menyatakan bahwa inflasi yang diproyeksikan 3 persen adalah signal dari perbaikan pertumbuhan ekonomi karena di era pertumbuhan biasanya akan diikuti dengan peningkatan inflasi.