Prestasi Luar Biasa Sektor Pertanian Selama Pandemi COVID-19

Sumber foto : wallpaperbetter
Sumber :
  • vstory

VIVA – Pandemi Covid-19 yang menyerang Indonesia telah menyebabkan banyak kerugian di berbagai sektor kehidupan. Salah satu kerugian yang paling terasa adalah menurunnya tingkat produksi di berbagai sektor ekonomi. Hal ini terbukti saat kuartal II tahun 2020 pertumbuhan ekonomi Indonesia turun sebesar minus 5,32%.

Pembelajaran Berdiferensiasi dan Upaya Menumbuhkan Potensi Peserta Didik

Salah satu sektor ekonomi yang mengalami kontraksi selama pandemi adalah sektor produksi. Namun, saat sebagian besar sektor produksi di Indonesia mengalami kontraksi, sektor pertanian yang merupakan bagian dari sektor produksi justru mengalami pertumbuhan yang cukup signifikan.

Hal ini terbukti saat kuartal II pertumbuhan ekonomi, sektor pertanian mampu tumbuh sebesar 2,2?ri kuartal II tahun sebelumnya dan tumbuh sebesar 16,24?ri kuartal I ditahun yang sama yaitu 2020.

Lewat BRInita, Kampung Hijau Kemuning Tangerang Sulap Lahan Sempit Jadi Makin Produktif

Pertumbuhan positif sektor pertanian selama pandemi sedang berlangsung merupakan suatu pencapaian yang luar biasa. Sebab di saat sektor produksi lain mengalami kontraksi, sektor pertanian justru mampu tumbuh dan menjadi tulang punggung untuk menahan turunnya pertumbuhan ekonomi ke angka yang lebih jauh.Selain tetap tumbuh positif, sektor pertanian juga mencatatkan beberapa pencapaian selama pandemi. Berikut ini beberapa  pencapaian sektor pertanian selama pandemi covid – 19.

1. Mencapai Ketahanan Pangan

Minta Setop Impor Jagung, Mentan Desak Bulog hingga Pengusaha Serap Produksi Petani

Pada awal terjadinya pandemi covid-19 Badan Pangan dan Pertanian PBB (FAO) memperingatkan potensi terjadinya krisis pangan sebagai dampak pandemi covid-19. Peringatan FAO ini langsung direspon oleh Presiden Republik Indonesia Joko Widodo yang meminta jajaran yang terkait dan para kepala daerah untuk menjaga ketersediaan bahan pokok agar tidak langka yang berimbas pada naiknya harga.

Peringatan FAO nampaknya telah menjadi dasar pertimbangan yang serius bagi pemerintah untuk merumuskan berbagai kebijakan agar ketahanan pangan selama pandemi dapat teratasi.

Hasilnya selama pandemi berlangsung ketahanan pangan masih tetap terjaga, bahkan untuk komoditi beras menurut. Kementerian Pertanian (Kementan) di tahun 2020 dan 2021 di prediksikan mengalami surplus. Kementan dengan tegas menyampaikan bahwa sampai akhir bulan Juni 2021 Indonesia tidak perlu melakukan impor beras karena menurut Kementan terdapat surplus beras sebanyak 10,29 juta ton.

Pernyataan Kementan ini senada dengan data produksi beras dari Badan Pusat Statistik (BPS). Berdasarkan data perkembangan produksi beras di Indonesia tahun 2019-2020 tercatat terdapat peningkatan produksi beras di Indonesia sebesar 0,07% dibandingkan produksi beras pada tahun 2019.

Meskipun peningkatan produksi beras pada tahun 2020 tidak terlalu besar, tetapi peningkatan ini sudah membuktikan bahwa di saat pandemi produksi padi dapat tumbuh lebih  jika dibandingkan pada saat kondisi normal pada tahun 2019. Dengan demikian melimpahnya stok beras menandakan bahwa selama pandemi sektor pertanian mampu mencapai ketahanan pangan.

2. Pertumbuhan Ekspor Hasil Pertanian Tertinggi di Masa Pandemi

Prestasi lain yang ditorehkan sektor pertanian selama pandemi adalah menjadi sektor yang pertumbuhan ekspornya paling tinggi jika dibandingkan dengan sektor lain yang menjadi komoditas ekspor Non Migas. Tercatat menurut BPS pada tahun 2020 ekspor sektor pertanian tumbuh sebesar 14,02% tertinggi dibandingkan pertumbuhan ekspor sektor lain.

Bahkan jika dibandingkan dengan data besarnya nilai ekspor pertanian dalam rentang waktu 2016 sampai 2020, nilai ekspor sektor pertanian di tahun 2020 justru yang paling tinggi jika dibandingkan tahun – tahun sebelumnya. Tercatat pada tahun 2016 nilai sektor pertanian sebesar US$3.40 Miliar, 2017 sebesar US$3.67, 2018 sebesar US$ 3.43  Miliar, 2019 sebesar US$ 3.6 Miliar, dan 2020 sebesar US$ 4.12 Miliar.

Peningkatan nilai ekspor di sektor pertanian dari tahun – tahun sebelumnya serta tercatatnya sektor pertanian sebagai sektor yang tumbuh paling tinggi dibandingkan ekspor dari sektor lain merupakan sebuah pencapaian yang luar biasa. Mengingat tahun 2020 Indonesia dilanda pandemi covid-19 dengan segala keterbatasan dan berbagai masalah, sektor pertanian justru berhasil mencatatkan pertumbuhan paling tinggi dari sektor lain dalam hal ekspornya serta  berhasil meningkatkan nilai ekspor yang lebih besar dibandingkan tahun-tahun sebelum pandemi menyerang Indonesia.

Sebagai informasi tambahan, dari bulan Januari sampai Juli 2021 berdasarkan data statistik Kementerian Perdagangan (Kemendag), nilai ekspor sektor pertanian sudah mencapai US$ 2.2 Miliar. Jika dibandingkan dengan Januari sampai Juli 2020, nilai ekspor dari sektor pertanian hanya sebesar US$ 2.6 Miliar, maka dalam rentang Januari sampai Juli 2021 ekspor dari sektor pertanian telah berkembang sebesar 8,84% jika dibandingkan dengan tahun 2020.

Oleh karena itu berdasarkan data BPS, Kementan, dan Kemendag terkait capaian sektor pertanian selama pandemi, wajar jika sektor pertanian berhasil mencatatkan prestasi yang luar biasa saat pandemi. Sebab hanya sektor pertanian yang mampu tetap tumbuh di saat sektor lainnya hancur lebur tertimpa masalah akibat pandemi covid-19. (Aldi Firmansyah, Mahasiswa Politeknik Statistika STIS Asal Kabupaten Sambas, Kalimantan Barat)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya
Disclaimer: Artikel ini adalah kiriman dari pengguna VIVA.co.id yang diposting di kanal VStory yang berbasis user generate content (UGC). Semua isi tulisan dan konten di dalamnya sepenuhnya menjadi tanggung jawab penulis atau pengguna.