Geliat Sektor Pariwisata Pascapandemi Melanda

Sektor pariwisata yang memberikan banyak multiplier effect kepada sektor lain mulai bangkit kembali.
Sumber :
  • vstory

VIVA – Pandemi Covid-19 memang belumlah usai. Namun data yang dilansir dari halaman covid19.go.id menunjukkan bahwa kasus konfirmasi harian di Indonesia terus melandai diiringi dengan cakupan vaksinasi yang telah mencapai lebih dari 80 persen untuk vaksinasi tahap kedua.

Singapura Siap Sambut Kembali Wisatawan! STB dan GDP Venture Perbarui Kemitraan

Walaupun pada Juni lalu kasus konfirmasi harian sempat kembali meningkat, Presiden Joko Widodo, melalui akun Instagram resminya, menyatakan bahwa situasi pandemi Covid-19 di Indonesia masih terkendali dengan positivity rate berada pada angka 1,15 persen, di bawah standar WHO yakni sebesar 5 persen.

Hal tersebut menjadi beberapa indikator yang membuat pemerintah akhirnya mulai melakukan transisi dari pandemi menjadi fase endemi. Relaksasi atau pelonggaran berbagai regulasi terkait penyebaran Covid-19 mulai diberlakukan oleh pemerintah untuk memudahkan kembali mobilitas warga, di mana kemudahan mobilitas tersebut diharapkan dapat kembali menggerakkan roda perekonomian perlahan-lahan.

Kasus Remaja Perempuan 16 Tahun Ditemukan Tewas di Dalam Hotel, Polisi Tangkap 2 Pria

Dengan masyarakat yang semakin leluasa untuk kembali beraktivitas, secara bertahap memberikan angin segar bagi sektor pariwisata yang keberlangsungannya sangat bergantung terhadap aktivitas bepergian.

Sektor yang erat kaitannya dengan sektor transportasi maupun jasa akomodasi ini sempat mati suri akibat hantaman keras pandemi yang sangat membatasi ruang gerak masyarakat.

Remaja Perempuan 16 Tahun Ditemukan Tewas Usai Ngamar Bareng 2 Pria di Hotel Jaksel

Namun kini, sektor pariwisata mulai menunjukkan kembali gairahnya, terlebih dengan dicabutnya Surat Edaran Satgas Penanganan Covid-19 Nomor 1 Tahun 2022 sejak 10 Januari lalu yang berarti bahwa pelarangan sementara WNA dari berbagai negara seperti Afrika Selatan, Inggris, Denmark, maupun Prancis untuk masuk ke Indonesia resmi ditiadakan.

Penghapusan syarat tes Covid-19 bagi para pelaku perjalanan dalam dan luar negeri asalkan telah mendapatkan vaksin lengkap yang mulai efektif sejak 18 Mei lalu pun membuka pintu masuk wisatawan mancanegara ke Indonesia semakin lebar.

Perkembangan Umum Pariwisata di Indonesia

Bandara I Gusti Ngurah Rai Bali sebagai salah satu pintu masuk utama wisatawan mancanegara ke Indonesia kembali menerima penerbangan internasional komersil pertamanya pada awal Februari lalu setelah sempat ditutup sejak masa awal pandemi yakni Maret 2020.

Diterimanya kembali penerbangan internasional rute Narita – Bali tersebut menjadi salah satu momentum kebangkitan pariwisata di Indonesia. Sejak awal tahun 2022 ini, jumlah kunjungan wisatawan mancanegara ke Indonesia tercatat selalu mengalami peningkatan. Bahkan pada Mei lalu, Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat jumlah kunjungan wisatawan mancanegara ke Indonesia melalui pintu masuk utama mencapai titik tertingginya sejak awal pandemi yakni sebanyak 212,33 ribu kunjungan, meningkat sebesar 91,19 persen dibandingkan bulan sebelumnya.

Bahkan jika dilihat secara kumulatif, jumlah kunjungan wisatawan mancanegara sejak Januari hingga Mei 2022 naik signifikan sebesar 616,40 persen dibandingkan periode yang sama pada tahun 2021 di mana hal tersebut dapat dipahami sebagai akibat dari tingginya kasus penyebaran Covid-19 dan ketatnya regulasi pemerintah untuk bepergian kala itu.

Walaupun masih jauh dari rata-rata kunjungan wisatawan sebelum pandemi melanda, namun trennya yang selalu meningkat mengindikasikan bahwa sektor pariwisata perlahan-lahan mulai bangkit dari keterpurukan. Sebagai sektor ekonomi dengan multiplier effect yang luas, kebangkitannya pun memberikan dampak positif bagi sektor ekonomi lainnya seperti transportasi dan akomodasi.

Para pelaku perjalanan tersebut tentunya membutuhkan sarana akomodasi untuk menginap dan transportasi untuk mendukung mobilitasnya sehingga jumlahnya yang meningkat berimplikasi pada tingkat penghunian kamar hotel dan penggunaan transportasi domestik yang juga turut mengalami kenaikan.

Data yang juga dihimpun dari BPS menunjukkan bahwa tingkat penghunian kamar (TPK) hotel bintang di Indonesia pada Mei 2022 mencapai 49,85 persen yang berarti bahwa rata-rata jumlah kamar yang dipakai setiap malam pada seluruh hotel berbintang di Indonesia ialah 49,85 persen dengan rata-rata lama tamu menginap selama 1,58 hari.

TPK tersebut naik sebesar 15,62 poin dibandingkan bulan sebelumnya dan 17,88 poin dibandingkan Mei 2021. Peningkatan ini juga didukung oleh libur Idul Fitri yang jatuh pada bulan Mei ditambah kebijakan pemerintah yang mengizinkan masyarakat untuk kembali pulang ke kampung halamannya (mudik) untuk pertama kalinya setelah dilarang selama pandemi.

Upaya Mengoptimalkan Performa Pariwisata

Tidak dapat dipungkiri, pandemi turut serta mengubah tren dan preferensi masyarakat dalam berbagai aspek, termasuk dalam berwisata. Dikutip dari halaman kemenparekraf.go.id, menyebutkan bahwa pandemi membuat masyarakat cenderung memilih berwisata dalam kelompok-kelompok yang lebih kecil bahkan solo travelling.

Selain itu, staycation menjadi jenis liburan yang diminati masyarakat karena minim interaksi dengan orang lain. Hal ini menuntut para pelaku usaha pariwisata untuk dapat beradaptasi, berinovasi, dan berkolaborasi dengan berbagai pihak pemangku kepentingan agar sama-sama dapat saling mendukung kemajuan sektor pariwisata.

Salah satu yang dapat ditingkatkan ialah melengkapi sertifikat Clean, Healthy, and Environmentally Sustainable (CHSE) dari Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif sebagai salah satu panduan operasional sektor pariwisata tentang protokol kesehatan di tempat dan fasilitas umum agar pengunjung merasa lebih aman saat berlibur.  (Penulis adalah ASN pada Badan Pusat Statistik (BPS) Kabupaten Seruyan)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya
Disclaimer: Artikel ini adalah kiriman dari pengguna VIVA.co.id yang diposting di kanal VStory yang berbasis user generate content (UGC). Semua isi tulisan dan konten di dalamnya sepenuhnya menjadi tanggung jawab penulis atau pengguna.