Anindya N. Bakrie yang Saya Kenal: Pintar dan Rendah Hati

Anindya Novyan Bakrie dan Lalu Mara Satriawangsa
Sumber :
  • vstory

VIVA - Pertama kali saya bertemu Anindya Novyan Bakrie yang saya panggil (Pak) ANB sekitar tahun 1994. Saat itu, saya diajak Pak Ical ke Chicago, Amerika Serikat. ANB kala itu masih kuliah.

Profil Nasrullo Kabirov, Wasit Kontroversi yang Rugikan Timnas Indonesia U-23

Di Chicago. Meski terlahir sebagai anak horang kayah (bahasa milineal), saya melihat dengan mata kepala sendiri, bagaimana ANB bersepeda menuju tempat sekolahnya. Padahal kami datang ke Chicago dengan menggunakan pesawat pribadi.

Sejak pertama kali mengenal beliau dan hingga saat ini, tak ada yang berubah dalam dirinya. ANB dikenal akan kesantunannya. Keramahan. Tutur katanya yang terukur dengan diksi rendah hati (humble). Dia sangat menjaga persahabatan.

Punya Harta Melimpah, Jusuf Hamka Bagi-Bagi THR Rp10 Ribu Langsung Disindir Netizen

Karakternya itu tercermin dalam konstetasi Ketua Umum Kadin Indonesia tahun 2021 yang lalu. Tak ada yang berubah dalam cara pandangnya, kehangatannya pada kolega/sahabatnya yang mendukung rivalnya kala itu, Arsjad Rasjid. Sama sekali tak menggangu persahabatannya. Dia sangat menghormati pilihan para sahabatnya.

Yang menarik banyak orang berfikir (di permukaan), bahwa antara dirinya dan Arsjad Rasjid memiliki hubungan panas, meruncing akibat kontestasi tersebut. Sama sekali tidak.

Profil Qatar, Lawan Perdana Timnas Indonesia di Piala Asia U-23

Di balik layar, saya menyaksikan keduanya ketawa-ketiwi. Saling respek. Ya Pak ANB dan Pak Arsjad mengedepankan bersaing untuk bersanding. Jadi tak ada yang masuk hingga relung hati.

Sisi lain yang saya ketahui dari sosok ANB adalah kepintarannya. Jangan diragukan lagi. Dia tamatan sekolah terbaik di Amerika.

ANB adalah Indonesia. Karena dalam darahnya mengalir darah Lampung, Batak (Nasution) dan Jawa (Solo).

ANB kembali ke Jakarta di saat Indonesia sedang mengalami krisis ekonomi akibat nilai dollar Amerika melonjak hingga Rp20 ribu per dollar. Itu sekitar tahun 1997-1998. PT Bakrie & Brothers Tbk., flag carrier bisnis Keluarga Bakrie tak lepas dari badai krisis ekonomi yang menghantam Indonesia.

Untuk keluar dari krisis, Keluarga Bakrie harus rela menyerahkan mayoritas kepemilikan keluarga tinggal 2,5 persen!

Selain ikut dalam tim restrukturisasi keuangan/bisnis Bakrie. Pak ANB mulai berusaha. Dimulai dengan membuka usaha warnet. Pelan, tapi pasti dia merangkak dan akhirnya dipercaya menjadi sebagai Direktur Utama PT Bakrie Telecom, bisnis patungan Bakrie & Brothers, PT Telkom dan PTT Belanda.

ANB menggebrak. PT Bakrie Telecom berhasil melantai di Bursa Efek Indonesia (d/h Bursa Efek Jakarta). Dengan produk andalan Esia. ANB berhasil mengerek tarif pulsa telepon Rp 50,- Dialah "biang keladi" turunnya tarif pulsa. Kala itu siapa sih yang tidak pakai Esia?

Selepas itu, Pak ANB membawa tvOne (Lativi) dan antv menjadi tv nomor satu sebagai tv berita (tvOne) dan hiburan (antv). Dan berhasil melantai di Bursa Efek Indonesia. Kedua stasiun tersebut awalnya berada jauh di bawa stasiun tv lainnya.

Itu cerita sukses ANB. Tentu tak selamanya mulus. Namanya bisnis pasti ada turun naiknya. Bakrie Telecom Tbk., harus reposisi bisnis akibat kemajuan teknologi informasi yang jauh lebih cepat dari prediksi semula. Kini, Bakrie Telecom mulai membangun dari bawah kembali dengan bisnis baru.

"Keberhasilan memang sesuatu yang harus dicapai," katanya dalam sebuah kesempatan. "Tapi kita perlu mempelajari kegagalan sama banyaknya, bahkan lebih banyak, dari keberhasilan itu sendiri," lanjutnya. Dalam dan penuh makna.

Ya, ANB sudah mengalami turun naiknya berusaha. Pernah di atas dan di bawah. Tentu dia bisa memetik hikmahnya.

Kini dia aktif dalam upaya menurunkan emisi karbon. Dia membangun bisnis kendaraan listrik dan baterai. Dan listrik energi terbarukan. Cita-citanya sangat mulia, dia ingin Indonesia menjadi Saudi Arabia-nya energi terbarukan.

Di Hari Pahlawan kemarin, ANB berulang tahun. Selamat Ulang Tahun ke 48. Semoga selalu diberikan kesehatan, umur panjang dan keberkahan dalam menjalankan usaha. Amin Ya Rabbalalamin.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya
Disclaimer: Artikel ini adalah kiriman dari pengguna VIVA.co.id yang diposting di kanal VStory yang berbasis user generate content (UGC). Semua isi tulisan dan konten di dalamnya sepenuhnya menjadi tanggung jawab penulis atau pengguna.