Industri Keramik Terancam Bangkrut

VIVAnews - Industri keramik terancam gulung tikar pada akhir tahun ini, karena terpangkasnya pasokan gas.

Sering Dikasih Perhiasan, Fuji Ingatkan Hal Mulia Ini untuk Para Fansnya

PT Perusahaan Gas Negara Tbk berencana memangkas suplai gas sebanyak 20 persen per 1 April 2010, untuk semua industri pengguna gas, seperti baja, keramik, dan kaca.

"Akhir tahun ini, industri keramik akan tutup, kalau tidak ada jaminan soal gas, tidak hanya sekedar pangkas pasokan gas 20 persen," kata Ketua Asosiasi Industri Keramik Indonesia (Asaki) Achmad Wijaya usai pertemuan dengan PGN di kantor Kementerian Perindustrian, Jakarta, Kamis, 25 Februari 2010.

Bahkan, dia menambahkan, utilisasi produksi industri keramik akan terpangkas menjadi 60 persen jika per April pasokan gas melorot 20 persen. Padahal, saat ini industri keramik sedang berproduksi dengan kapasitas penuh.

Pemangkasan alokasi gas, menurut Achmad, akan menyebabkan sebanyak 500 ribu tenaga kerja langsung di industri ini akan terancam Pemutusan Hubungan Kerja.

Achmad menyesalkan, gas PGN lebih diprioritaskan untuk ekspor dan proyek Chevron. Lebih dari 100 MMSCFD gas dialokasikan untuk eksplorasi di Riau, guna meningkatkan target 200 ribu barel minyak mentah.

Padahal, dia menambahkan, dengan pasokan gas terpangkas 20 persen, biaya produksi di Industri keramik akan naik 10 persen dan akibatnya harga produk ke konsumen juga terancam naik.

"Jadi, kalau yang dikorbankan mikro (industri) ketimbang makro (asumsi lifting minyak), multiflier effectnya lebih banyak karena ratusan pekerja terancam dan harga produk menjadi mahal," kata Achmad.

Sementara itu, jika alokasi gas di Chevron yang dikurangi, kerugian hanya pada ongkos produksi pengeboran dan tidak akan mengurangi karyawan. Itu karena penggunaan gas bisa digantikan dengan minyak mentah. "Tapi karena mau lebih murah, mereka pakai gas," ujarnya.

Industri keramik tetap menuntut PGN tidak mengurangi pasokan gas meski perusahaan pelat merah tersebut telah ancang-ancang memangkas 20 persen.

Dalam pertemuan yang difasilitasi Kementerian Perindustrian juga tidak didapatkan kesepakatan bersama antara PGN dengan Asaki.

Seperti diketahui, setiap bulannya, industri keramik mendapatkan kontrak gas sebanyak 47 kubik meter dengan harga 5,5 dolar per MMBTU.

antique.putra@vivanews.com

Kemenkominfo mengadakan kegiatan chip in

Kemenkominfo Menggelar Talkshow dengan Tema Jarimu Harimaumu

Kementerian Komunikasi dan Informatika RI (Kemenkominfo RI) mengadakan kegiatan talkshow chip in “Jarimu Harimaumu” pada tanggal 26 April 2024 di Jakarta Barat.

img_title
VIVA.co.id
27 April 2024