VIVAnews - Di dunia bisnis nasional Martua Sitorus tak banyak dikenal. Namun, nama ini masuk dalam daftar 1.000 orang terkaya dunia versi majalah Forbes.
Bila tahun lalu dia menempati peringkat 522 terkaya di dunia dengan jumlah kekayaan US$ 1,4 miliar atau sekitar Rp 13 triliun, kini kekayaan Martua meningkat menjadi US$ 3,0 miliar atau sekitar Rp 27,5 triliun. Peringkat pun terdongkrak menjadi 316.
Martua sempat menyandang orang terkaya di Indonesia ke 7 pada 2007 dan ke 14 pada 2006 versi majalah yang sama. Meski berkebangsaan Indonesia, dia saat ini tinggal di Singapura sambil menyetir semua bisnis-bisnisnya.
Martua lahir 49 tahun lalu di Pematang Siantar, Sumatera Utara. Ia sarjana ekonomi dari Universitas HKBP Nommensen, Medan, yang kecilnya dikenal dengan nama Thio Seng Hap dan dikenal juga dengan panggilan A Hok.
Martua memulai karir bisnisnya sebagai pedagang minyak sawit dan kelapa sawit di Indonesia dan Singapura. Bisnisnya berkembang pesat. Pada 1991 Martua mampu memiliki kebun kelapa sawit sendiri seluas 7.100 hektar di Sumatera Utara. Pada tahun yang sama pula Martua bisa membangun pabrik pengolahan minyak kelapa sawit pertamanya.
Warga Batak keturunan Tionghoa kemudian melebarkan sayapnya dengan bendera Wilmar International Limited. Perusahaan agrobisnis terbesar di Asia ini merupakan perusahaan publik yang tercatat di Bursa Efek Singapura. Bahkan, untuk pabrik biodiesel, dia memiliki produksi terbesar di dunia. Meski sebagai pemilik, Martua masih menduduki jabatan direktur eksekutif di Wilmar.
Pembangunan biodiesel dilakukan di Riau pada 2007 dengan membangun tiga pabrik biodiesel, masing-masing memiliki kapasitas produksi 350.000 ton per tahun, sehingga total kapasitasnya 1,050 juta ton per tahun.
Di negeri ini, Wilmar memiliki sekitar 48 perusahaan. Salah satunya adalah PT Multimas Nabati Asahan, yang memproduksi minyak goreng bermerek Sania. Dalam laporan keuangan Wilmar, total aset Wilmar pada 2007 mencapai US$ 15,5 miliar, dengan pendapatan US$ 16,46 miliar. Pada tahun itu Wilmar juga bisa membukukan laba bersih US$ 675 juta.
hadi.suprapto@vivanews.com
VIVA.co.id
5 Mei 2024
Komentar
Topik Terkait
Jangan Lewatkan
Terpopuler
Isu pernikahan menjadi topik menarik dalam gelaran Halal Fair series 2024, yang berlangsung di Jogja Expo Center (JEC). Salah satunya, bahas soal pengelolaan keuangan rum
Otorita IKN akan uji coba kendaraan otonom autonomous rail transit atau kereta tanpa rel, dan advanced air mobility alias taksi terbang pada bulan juli tahun 2024 ini.
Indonesia Marketing Association (IMA) menggelar Rapat Kerja Nasional (Rakernas) dengan tema 'Inclusive Immersive Marketing for Better Indonesia' di Sleman, Yogyakarta.
Depok Jadi Kota Incaran Investor, Ini Buktinya
Indonesia Marketing Association (IMA) sebagai organisasi profesi pemasaran dan kewirausahaan mewanti-wanti, adanya sinyal pelemahan ekonomi di kuartal I-2024 ini.
Selengkapnya
Partner
Laga pertama partai final Uber Cup atau Piala Uber 2024, Tim Indonesia berhadapan dengan China. Dalam hal ini, mempertandingkan tunggal putri yakni pemain andalan....
My Precious The Series Episode 6 mengisahkan Tong, Lin dan kawan-kawan menunggu hasil ujian masuk PTN. Sambil menunggu, mereka pun menyempatkan liburan ke pantai
Realme C65 Bukan Main, Siapa Berani Lawan Garansi 4 Tahun Ganti Baterai dan 4 Tahun Anti Lemot?
Gadget
13 menit lalu
Realme kembali menghadirkan angin segar bagi para pecinta gadget dengan meluncurkan Realme C65 di Indonesia dengan Garansi 4 Tahun Ganti Baterai dan 4 Tahun Anti Lemot.
Buku "Sapiens: Riwayat Singkat Umat Manusia" karya Yuval Noah Harari telah menjadi fenomena global, terjual jutaan eksemplar dan diterjemahkan ke dalam berbagai bahasa. B
Selengkapnya
Isu Terkini