- VIVAnews/Tri Saputro
VIVAnews - Sesuai perkiraan semula, dunia usaha kemungkinan bakal menaikkan harga barang-barang konsumsi pasca keputusan kenaikan tarif listrik. Kenaikan harga barang diperkirakan hingga 5 persen.
Tetapi dengan, "Rata-rata kenaikan harga sekitar 2-3 persen," ujar Ketua Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) Sofjan Wanandi dalam konferensi pers di Kantor Pusat PLN, Jalan Trunojoyo, Jakarta, Kamis, 22 Juli 2010.
Industri yang bakal menaikkan harga barang cukup tinggi, kata Sofjan, adalah pabrik es. Pasalnya industri ini menggunakan tenaga listrik sekitarĀ 80 persen dari biaya produksi.
Kenaikan harga barang, dia melanjutkan, merupakan hal yang tidak dapat dihindari karena kenaikan tarif listrik menyebabkan naiknya biaya produksi dan operasional perusahaan.
Apindo optimistis kenaikan harga barang tidak akan dilakukan secara berlebihan karena pengusaha harus bersaing dengan produk-produk dari negara lain yang masuk ke Indonesia.
Sementara itu Pjs Ketua Umum Kamar Dagang Industri (Kadin) Indonesia, Adi Putra Tahir memperkirakan kalangan industri tidak mungkin menaikkan harga terlalu tinggi karena masih memperhitungkan kemampuan konsumen.